Pages

Sunday, July 29, 2007

Hero Yang tidak didendang.

Pasukan-Pasukan Gerak Khas di Malaysia





Pasukan Gerak Khas Malaysia terdiri dari Grup Gerak Khas (GGK), Pasukan Khas Laut (Paskal), VAT 69 dan Unit Tindakan Khas (UTK). Malaysia juga memiliki pasukan gerak cepat dengan kekuatan brigade, disebut Pasukan Aturgerak Cepat (PAC), namun PAC tidak dikategorikan sebagai Unit Operasi Khas.


GGK merupakan elemen terbesar dalam jajaran pasukan gerak khas Malaysia, dasar kekuatan dalam Angkatan Tentera Darat adalah rejimen komando. Misi dari GGK untuk mengetahui lokasi lawan, melaporkannya, memberikan peringatan dan mengganggu kekuatan lawan dengan infiltrasi jarak jauh. Selain itu melakukan operasi gabungan dalam operasi gerila. GGK juga disiapkan untuk berbagai operasi peperangan non-konvensional, pertahanan dalam negeri, pengintipan khas dan operasi langsung, sebagai langkah menjaga kedaulatan dan keselamatan negara. Guna menjaga kesiapan, GGK melakukan latihan secara rutin, berlanjutan dan berkesinambungan, latihan yang diberikan sesuai dengan tugas misi yang akan dijalankan. Saat ini terdapat kekuatan tiga rejimen penuh dengan perlengkapan yang sesuai. (GGK ke-21, -22, dan -11). Anggota GGK sudah memiliki pengalaman operasi di Kamboja, Somalia, Sahara Barat dan Bosnia.


Di dalam angkatan laut, terdapat grup pasukan elit yang disebut PASKAL. Pasukan ini ditempat diberbagai kepulauan disekitar Spratley dan beberapa wilayah strategis lainnya diwilayah Zon Eksklusif Ekonomi Malaysia. PASKAL dilengkapi dengan peralatan yang teknologi tinggi, dimana mereka juga mendapat dukungan dari syarikat-syarikat perusahaan minyak. – salah satu misi PASKAL adalah memberikan perlindungan bagi pelantar minyak lepas pantai di perairan Malaysia.

hat
Angkatan Udara juga memiliki unit pasukan komando dengan nama HANDAU (Pasukan Khas TUDM). Secara resmi HANDAU tidak termasuk sebagai pasukan operasi gerak khas di dalami angkatan tentera Malaysia. TUDM juga membentuk Rejimen TUDM yang terdiri dari pasukan HANDAU dan tim SAR Tempur yang fungsinya untuk melakukan tugas SAR Tempur. Selain itu, pasukan ini juga dapat ditugaskan sebagai penjaga pangkalan udara untuk menghalangi kegiatan sabotaj.

hat
Polis diraja Malaysia juga memiliki kekuatan paramiliteri bersenjata yang disebut sebagai Pasukan Polis Hutan (PPH). Kekuatan ini memiliki beberapa batalion diantara terdapat unit pasukan elit yang dikenal sebagai 69th Commando Battalion atau VAT 69, karena dibentuk pada tahun 1969. Sedangkan polis sendiri memiliki unit pasukan elit yang disebut sebagai Unit Tindakan Khas (UTK) seperti SWAT di Amerika Serikat. Setelah Komunis meletakan senjatanya pada tahun 1989, VAT 69 mengalami masalah dengan kewujudan nya, akhirnya pada Desember 1997 PPH di ubah menjadi Pasukan Gerakan Am (PGA) sementara UTK dan 69th Commando Batalion digabungkan menjadi Pasukan Gerakan Khas (PGK).

REJIMEN GERAK KHAS (GGK- Gerup Gerak Khas)
"CEPAT DAN CERGAS"

hatDalam menangani masalah yang timbul dari konfrontsai tahun 1965, Yang Mulia Tun Abd Razak bin Dato' Hussien yang menjadi Menteri pertahanan saat itu, mengeluarkan arahan khusus untuk membentuk unit tempur experimental. Kementrian Pertahanan mengumpulkan tenaga sukarela dari Angkatan tentera darat dan laut untuk menghadapi tentangan ini. Pada 25 Februari 1965, dilaksanakan latihan pengenalan oleh 40th British Royal Marine Commando di Kem Majidee, Johor Baharu, Johor.

Dari 300 relawan yang terdaftar terpilih hanya 15 orang sahaja yang berjaya mengikuti kursus asas komando selama 6 minggu. Pada tahap akhir hanya 4 anggota dan 9 pegawai lain-lain pangkat yang mampu menyelesaikan kursus tersebut.

GGK juga bergabung mengikuti latihan dengan pasukan kha asing. GGK mengambil bahagian dalam operasi di wilayah Timur Malaysia dan selama insiden 13 Mei 1969. Setelah konfrontasi 1967, dicadangkan untuk membubarkan atau melanjutkan unit pasukan khas ini. Isu utama nya adalah kewangan untuk memelihara unit GGK, perbelanjaan nya adalah sama dengan dua Batalion Infanteri, pada masa itu markas GGK pindah ke Kem Segenting, Port Dickson (1968).

Namun dari berbagai operasi, GGK terbukti merupakan aset berharga dalam Angkatan tentera Malaysia. Kemudian kekuatan diformasikan dalam bentuk Rejimen. Dalam penyebaran seluruh unit baru, GGK kemudian pindah ke Kem Sungai Udang, Malaka, dan pada 1 Ogos 1970 dibentuk Special Service Regiment. Special Service Group diakreditasi pada 1971, namun anggotanya masih merupakan dari Kor masing-masing. Situasi ini menimbulkan masaalah dalam perencanaan karier anggota. Untuk menghindarinya, para tenaga sukarela dimasukan sebagai anggota pasukan khas pada tahun 1973.

1 April 1981 di formasikan GGK- 11 dan 12 untuk mendukung Komando-21 dan 22. Namun GGK-12 kemudian di bubarkan, unit yang ada kemudian di dikenal sebagai 11 Commando Regiment, 21 Commando Regiment dan 22 Comando regiment.

PANGKALAN. Kem Sungai Udang dikenal sebagai 'Rumah Komando' dan pangkalan spiritual. Pasukan khusus Malaysia sering melakukan latihan bersama dengan pasukan khusus dari berbagai negara. Kerajaan kemudian menganggarkan untuk mendirikan Pusat Latihan Peperangan Khas (Special Warfare Training Centre). Pada tahun 1983, 22nd Commando Regiment pindah ke Kuala Kubu Baru.

21 Gerup Gerak Khas dan resimen serta unit pendukungnya kini berpangkalan di Kem Iskandar, dikomandani oleh seorang perwira senior berpangkat brigadir jenderal. Pangkalan Pasukan khusus yang baru di Mersing. Letaknya 15 km selatan Mersing, Kem Iskandar dengan luas 2,000 are. Dengan fasilitas 200 bangunan, jalan sepanjang 20 km, 3 jembatan, pelabuhan, tempat pendaratan helikopter, Lapangan Upacara dan fasilitas lainnya. Proyek penyiapan pangkalan ini menelan biaya RM422 juta. Pangkalan baru ini diberi nama Kem Iskandar, setelah Sultan Johor, memberikan dukungan bagi Resimen Gerak Khas dan mendapat penghargaan 'colonel in chief'.

KEKUATAN SAAT INI. Rejimen Gerak Khas diformasikan dalam 21 Gerup Gerak Khas (Group Command HQ), unit berkekuatan brigade ini juga memiliki unit pendukung seperti unit Komlek, unit Seni dan lain-lain, kekuatan yang ada saai ini;
o 11 Rejimen Gerak Khas
o 21 Rejimen Gerak Khas (Komando)
o 22 Rejimen Gerak Khas (Komando)

RESIMEN KOMANDO.






Resimen 21 dan 22 dirancang untuk operasi komando dan force entry assault. Berkekuatan sekitar 1800 personil, memiliki spesialisasi dalam Pengintaian jarak jauh, sabotase, operasi tertutup, serbu linud, serbu ampibi dan operasi komando lainnya. Masing-masing resimen memiliki skadron khusus seperti special boat squadron dan mobility squadron.




SPECIAL FORCE REGIMENT. 11 Rejimen Gerak Khas disebut juga sebagai Special Service Regiment sesuai dengan spesialisasinya dalam seni sabotase, HRT, SBS, CRW dll. Resimen ini lebih kecil dibandingkan resimen Komando 21 dan 22, diorganisir dalam 4 Sabre Squadron. Anggotanya rata-rata sudah berdinas minimal 8 tahun di Resimen Komando.





DIREKTORAT. Direktorat pasukan khusus merupakan grup kecil berkekuatan 20 personil, pekerjaannya berhubungan dengan perencanaan dan koordinasi atas sumber dan peralatan untuk GGK. Direkorat juga melaksanakan asistensi dalam pengerahan operasional unit GGK dan memformulasikan kebijakan. Sel dari direktorat juga melakukan kegiatan tugas perencanaan dan intelijen, termasuk penelitian.

Pakaian Seragam. Grup Gerak Khas menggunakan pakaian seragam tempur (BDU) yang sama dengan elemen tempur AD Malaysia lainnya, namun dilengkapi dengan Baret Hijau dan tab dibahu. Wing Peterjun diatas saku baju kiri dan tanda-tanda kemahiran lainnya.

PENGERAHAN. Kepulauan Spratley. Rejimen Gerak Khas ditempat di kepulauah Spratley bersama unit pasukan elit lainnya untuk mempertahankan claim Malaysia atas kepulauan tersebut. Penempatan unit pasukan elit dikawasan ini antara lain di Terumbu Ubi, terumbu Mantanani, Terumbu Siput, Terumbu Layang-Layang, dan Terumbu Peninjau.

Timor Leste 2006. Unit Gerak Khas juga dikerah di Timor Leste bersama pasukan lain, memberntuk formasi Pasukan Atur Cepat untuk meredam gejolak yang terjadi disana. Pengerahan ini diberi kode Operation Astute dengan pimpinan delegasi dari Australia.

Motto Resimen: "Cepat Dan Cergas" (Swift and Agile).

hatLambang Resimen disebut "Harimau Berjuang", bergambar kepala macan mengaum dan pisau komando. Dasar warna hijau menggambarkan status Resimen Komando. Warna Biru melambangkan hubungan erat antara Gerak Khas dengan Komando ke-40 Royal Marines. Harimau melambangkan kehebatan (bravery), dan keperkasaan. Pisau Komando merupakan pertanda status anggota resimen – hanya personil komando yang menyandang pisau komando.

BARET HIJAU. Anggota Resimen Gerak Khas menggunakan Baret Hijau, merupakan simbul umum diantara komunitas pasukan komando dunia. Lambang "harimau berjuang" diterakan pada baret hijau.

LANYARD BIRU. Anggota Gerak Khas juga menggunakan lanyard berwarna biru, sebagai penghargaan dari Komando ke-40, Korps Marinir Inggris. Komando ke-40 merupakan instrumen pelatihan yang berasal dari Resimen Dinas Khusus ke-1, kemudian menjadi Komando ke-21. Personil dari Komando ke-40 Royal Marine dan Gerak Khas menggunakan lanyard biru tradisional.

SPECIAL WARFARE TRAINING CENTER (SWTC). Pusat Latihan Peperangan Khusus (PULPAK) atau Special Warfare Training Center (SWTC) dibentuk pada 1 Agustus 1976. Peran SWTC memberikan kursus dan latihan spesialisasi bagi seluruh personil AD yang berhubungan dengan situasi mutakhir:

* Melaksanakan latihan dasar komando. (termasuk bagi unit AL dan AU)
* Melatih personil pasukan khusus maupun serdadu lainnya dalam pelatihan khusus yang diperlukan bagi otoritas tertinggi.
* Melaksanakan pelatihan tingkat lanjut bagi pasukan khusus dan personel AD lainnya sesuai arahan otoritas tertingi.
* Melaksanakan tes evaluasi pelatihan bagi unit pasukan khusus.
* Memberikan pengamat dan instruktur yang kualified untuk berdinas khusus pada unit pasukan khusus.
*Merevisi dan analisa seluruh doktrin sehubungan dengan pelatihan spesialisasai dan operasi.

MATERI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN.

Komando:
• Kursus dasar Komando
• Kursus dasar pengintaian
• Kursus dasar panjat tebing

Spesialisasi:
• Kursus Patroli Tim kecil
• Kursus Perwira Pasukan Khusus
• Kursus Intelijen Tempur
• Kursus Abseiling & Rescue Udara
• Kursus Close Quarters Battle (CQB)

Bela diri: Seni Tempur Gerak Khas

Rigger
• Kursus Basic Para Rigger & Maintenance
• Kursus Rigger Inspection & Maintenance
Parachute
• Kursus dasar pasukan Para
• Kursus dasar terjung payung Free Fall
• Terjun payung HALO/HAHO
• Kursus instruktur Parachute
• Kursus Pathfinder (PANDURA - Pandu Arah Udara)
Medis
• Kursus Medical Diving
• Kursus Medis patroli tim kecil
• Kursus Chamber Operator
Amphibi
• Kursus Small Craft Driving
• Kursus dasar Diving
• Kursus Diving Tempur tingkat 1, 2 dan 3
• Kurus Bahan Peledak Khusus

LATIHAN: GGK banyak melakukan latihan bersama dengan KOPASSUS dari AD Indonesia dan keduanya memiliki hubungan yang erat.. GGKjuga sering melakukan tahuna bersama SAS (Inggris, Australia dan Selandia Baru) dan Batalyon-1 SFG AD AS maupun unit Recon ke-1 USMC ,

Kursus Dasar Komando dibagi menjadi beberapa tahapan; Camp Training, Jungle Training, Swamp Training & Long Range March, Sea Training, E & E (Escape & Evasion) and terjun HALO/HAHO.

PERSENJATAAN:
Pistol: Browning HP, Colt M1911, Glock 17, Glock 19, HK P9S, HK Mark 23, SIG Sauer P226, Vektor SP1, Yavuz 16 Compact.
Shotgun: Franchi SPAS-12, Remington M870 Tactical, Remington M1100.
Submachinegun: HK MP5A2, HK MP5A2, HK MP5A3.
Senapan serbu/karabin: Colt M4A1, Colt M16A1 Model 653, HK G36C, Steyr AUG.
Senapan runduk: Accuracy International AWM, Blaser R93 Tactical, HK MSG90, HK PSG-1.
senapan anti-material:="" barrett="" m95="">
senapan mesin:="" m60,="" fn="" minimi,="" rpk="" 74.="">
Pelontar granad: M203, M79
Senjata anti-tank: Bofors AT-4 CS



PASKAL (Pasukan Khusus Angkatan Laut)
"Sentiasa Terbaik"

hatPaskal atau Pasukan Khas Laut dimulai pada 1975, saat Royal Malaysian Navy memerlukan resimen pengamanan untuk peperangan maritime moderen. Tugas utamanya untuk melindungi seluruh pangkalan AL. Saat itu, Pangkalan utama masih berada di KD Malaya (Woodlands, Singapore).

Angkatan pertama terdiri dari 30 perwira dan personil lain dikirim ke Surabaya, Indonesia untuk dilatih oleh instruktur dari KOPASKA (TNI-AL / Indonesian Navy Underwater Combat Unit ).

1 Oktober 1980, Paskal secara resmi berdiri bersamaan dengan kebijakan pemerintah untuk memperkuat EEZ (Exclusive Economic Zone) diperairan Malaysian. Lebih dari itu, kehadirannya juga diperlukan untuk melindungi stasiun lepas pantai yang dekat dengan wilayah sengketa, pulau Spratly. Paskal merupakan tim pertama yang dikirim untuk menduduki atol Layang-Layang.

Pelatihan: Pelatihan dasar komando selama 3 bulan di Lanal RMN Lumut, lalu mereka dikirim ke SWTC (Special Warfare Training Centre), Sungai Udang untuk mengikuti latihan dasar terjun payung. Yang mampu melalui kedua tahapan tersebut akan mengikuti pelatihan lanjut, yaitu Advanced First Class training. Personil Paskal diberikan pelatihan spesialisasi untuk berbagai bidang seperti kesehatan, komunikasi, bahan peledak dan perbaikan elektrik/mekanik. Mereka juga harus lulus tes fifik yang dilakukan setiap tiga bulan. Diantara pengetesan tersebut termasuk:
- Lari sejauh 7,8 km dalam waktu 24 menit (usia dibawah 24 tahun)
- Berenang jarak 1,5 km dalam waktu 25 menit (dikolam renang)
- Berenang di alut sejauh 6,4 km dengan perlengkapan penuh dalam waktu dibawah 120 menit
- Berenang gaya bebas sejauh 1,5 km dalam waktu 31 menit
- Berenang mengapung dengan tangan dan kaki rapat, sejauh 75 meter
- Menyelam tanpa alat selam dengan kedalaman 50 meter

Organisasi dan taktik Paskal banyak meng-kopi dari British Special Boat Section (SBS). Paskal biasanya mengadakan latihan bersama dengan GGK dan US Navy's SEAL, Indonesian Navy's KOPASKA dan, tentu saja SBS. Masalah yang dihadapi Paskal saat ini adalah sedikitnya peserta pelatihan yang lulus. Hal ini terutama dikarenakan proses seleksi yang sangat ketat, kelulusan test rata-rata sekitar 5 - 10% saja.

hatPeran: Salah satu peran Paskal adalah melakukan operasi ofensif secara bebas melalui laut, darat dan udara dalam upaya mengawasi perairan musuh. Paskal dilatih untuk melaksanakan operasi maritime seperti anti-peromkapan dll.

Pengamanan lebih dari 30 pengeboran minyak lepas pantai diperairan Malaysia berada dalam pengawasan dan tanggung jawab Paskal.. Hingga saat ini, Paskal mampu melaksanakannya termasuk melakukan pelatihan di rig. Konsorsium perusahaan minyak juga mendukung operasi Paskal dengan mengkontribusi bantuan keuangan untuk membeli persenjataan dan peralatan baru. Hal ini menjadikan Paskal sebagai pasukan dengan perlengkapan termoderen dalam jajaran pasukan khusus Malaysia.

Misi Paskal lainnya adalah untuk menduduki wilayah pantai terdepan/penetrasi kedalam wilayah lawan, operasi reccon, demolisi dan sabotase. Paskal dapat di kerahkan dalam misi penyiapan daerah pendaratan bagi unit penyerang ampibi AD, menyerbu kapal yang diprioritaskan dalam wilayah pelabuhan musuh, misi anti-teror dan operasi penetralan ranjau.

Personil Paskal juga ditempatkan pada statsiun lepas pantai buatan seperti di atol Layang-Layang atau diatas kapal RMN. Seperti halnya unit pasukan khusus lainnya, Paskal juga menggunakan peralatan dan persenjataan khusus seperti submachineguns dan ammunisi yang dirancang khusus untuk peperangan bawah air. Perlengkapan lainnya adalah subskimmer, high-speed inflatable / collapsible craft yang dapat dikonversi menjadi kapal selam mini, dimana awaknya menggunakan alat selam berupa close-circuit breathing apparatus.

Pemilihan persenjataan dan penggunaan peralatan yang bersifat rahasia dilakukan oleh pihak pengguna. PASKAL saat ini dilengkapi dengan perlengkapan diantaranya:
Pistol: Browning HP, Glock 17, SIG Sauer P226.
Shootgun: Franchi SPAS-12, Mossberg 500, Remington 870 dan 1100.
Submachine gun: MP5, FN P90 dari berbagai varian.
Senapan serbu/karabin: AK-102, M4A2, M16 Mod 653, Steyr AUG.
Senapan runduk: Accuracy International AWM, Barett M82, KH G3 SG-1, HK MSG-90, HK PSG-1.
Senapan mesin: FN Minimi.
PASKAL is widely considered to be the best trained, equipped and supported unit in the Malaysian Armed Forces.
DESEMBER 2006.
• Peralatan Pasukan khusus.
Pasukan khusus AL Malaysia (PASKAL) mengalokasikan RM 181 juta (US$ 50,8 juta untuk pengadaan peralatan baru. Diperkirakan peralatan yang akan dibeli berupa swimmer delivery vehicle untuk digunakan bersama kapal selam jenis Scorpane dan Kapal Cepat permukaan yang akan dioperasikan di perairan bagian Timur Malaysia. (JDW 20-12-06).




VAT-69/UTK

hatSaat masa terjadinya insurgensi komunis, Kepolisian Malaysia memiliki kekauatan paramiliter yang disebut Pasukan Polis Hutan (PPH). Berkekuatan beberapa Batalyon diantaranya satu pasukan elit dikenal dengan sebutan 69th Commando Battalion atau VAT 69. Sementara Pasukan Kepolsian biasa juga memiliki unit elit dengan nama Unit Tindakan Khas (UTK). UTK memiliki fungsi setara SWAT dan juga untuk peran perlindungan terbuka. Setelah redanya teroris komunis (1989), timbul berbagai masalah tentang keberadaan VAT 69. Akhirnya pada Desember 1977, PPH diganti nama menjadi Pasukan Gerakan Am (PGA) sementara UTK dan VAT 69 dilebur dengan sebutan baru called Pasukan Gerakan Khas (PGK).

Peran: Sejak didirikan, VAT 69 bermarkas di Northern Brigade, PGA Ulu Kinta di wilayah Perak. Sejak berada dibawah komando Northern Brigade Commander, VAT 69 kini bertanggung jawab untuk kam internal/Civil Security Director (KDN/KA).

Pasukan pertama dari 69th Commando Battalion mengawali operasi pada tahun 1970 dan sukses dalam memadamkan aksi-aksi separatis komunis. Sebagai langkah lanjut, Kepolisian Malaysia mengekspansi unit ini dan memberikan kewenangan khusus. Dibandingkan dengan usianya yang relative baru, VAT 69 telah berhasil mencapai berbagai keberhasilan operasi. VAT 69 memiliki spesialisasi dalam intelijen tempur.

VAT 69 didirikan dengan struktur dan dilatih untuk melaksanakan tugas pengamanan khusus seperti :
- Patroli jarak jauh untuk mengumpulkan informasi pihak lawan, identifikasi target, ditengah hutan atau daerah rural.
- Operasi ofensif dengan persenjataan khusus/peralatan dan taktik dalam menghadapi musuh
- Melaksanakan operasi khusus untuk mendukung Royal Malaysian Police Special Branch dalam memerangi organisasi subversif atau aktivitas teroris.
- Mendukung pasukan khusus AB Malaysia lainnya, infanteri atau unit RDF delam berbagai tugas keamanan
- Aksi khusus dalam menghadapi kegiatan teror, penyanderaan dan tindakan kriminal khusus lainnya.

Latihan Dasar
Latihan Dasar Komando dibagi menjadi tiga tahap
Pertama: Siswa akan melaksanakan pendidikan teknik patroli
Kedua: Pada tahap ini, semua siswa akan mempelajari keahlian dan pelajaran seperti penjejakan, komunikasi, medis lapangan dan bahan peledak. Tahap ini juga termasuk pembuatan perangkap 'D.I.Y' booby traps, teknik peledakan dan demolisi.

Ketiga: Tes terakhir para siswa dites untuk semua aspek keahlian dan pelajaran yang sudah dipelajari. Pada tahap ini, perhatian khusus diberikan pada siswa yang memiliki potensi sebagai pimpinan patroli.

hatTerjun Payung : Peterjun payung dalam VAT 69 dimulai pada 1978 saat 65 perwira dan anggota dikirim ke Hua Hin, Thailand. Mereka dilatih oleh instruktur dari Thailand's BPP (Border Patrol Police) Para Training School. Latihan dasar terjun paying dilaksanakan selama satu bulan dimana setiap peserta latihan melakukan terjun statis. Setiap peserta harus melakukan 10 kali terjun termasuk sekali diair. Setelah mendapatkan wing, semua siswa dilatih terjun bebas atau kursus lanjut (HALO / HAHO).
Unit Latih Para VAT 69 bertanggung jawab untuk mensupervisi latihan terjun payung dari tingkat dasar sampai tingkat lanjut, termasuk rappelling & abseiling dari helicopters. Faktanya, VAT 69 juga melatih kemampuan sendiri.

CQB (Close Quarter Battle) & Hostage Rescue: Latihan CQB dilakukan oleh instruktur VAT 69 sendiri. Kursus ini dikhususkan untuk taktik dan teknik operasi anti-teror. Diantaranya adalah pembebasan sandera di dalam gedung, pesawat udara dan kereta api.
Menyelam: Keahlian lain yang diterapkan dalam VAT 69 adalah menyelam, sekitar separuh dari anggota VAT 69 mampu melaksanakan misi penyelaman. Pelatihan selama satu bulan dilanjutkan dengan kursus 'Dive Master' dengan kemampuan penyelaman sedalam 150 kaki (50 meter). Mereka dapat dikerahkan dari pesawat helikopter.
Secara umum keberhasilan personel VAT 69 membuka kemungkinan mengikuti tingkat master untuk perang gerilya/hutan, FIBUA / OBUA / MOUT, sniper, SAR, parachute, CQB, pertempuran tangan kosong, komunikasi, selam tempur, perobatan, perlindungan terbuka dan juga penanganan kapal. Keputusan VAT 69 untuk mengadopsi kebijakan cross-training dibuat bagi semua personil untuk memiliki lebih dari satu keahlian. Setiap tahun beberapa anggota VAT 69 juga dikirim untuk mengkuti latihan di luar negeri.

PERALATAN PASUKAN KHAS SECARA UMUM:
Senapan serbu/Senapan mesin: HK MP5 9mm, Steyr AUG 5,56mm, M16 variant, M4 variant. Browning M2HB .50, FN MAG 7,62mm, HK11A1 LMG 7,62mm.
Senapan runduk: HK MSG90 7,62mm, Accuracy International L96A1 7,62mm.
Shootgun: Mossberg 500/590.
Pistol: SIG-Sauer P226/P228 9mm, Browning Hi-Power 9mm.
Mortir ringan/Pelontar granad: M203, M79, LIW Milkor MGL/SACO Mk19-3 AGL, L9A1 51mm.
Senjata anti-tank: M3 84mm, Eryx.
AA-gun: Shorts Starburst.
Ran: Land Rover, hagglunds Bv206.


hatSelain dari unit-unit pasukan khusus tersebut diatas, Angkatan Darat Malaysia masih memiliki unit pasukan yang juga memiliki ketangguhan yang patut diperhitungkan yaitu, pasukan RANGER (RRD – Rejimen Ranjer DiRaja) yang masuk dalam kecabangan pasukan infanteri. Formasinya berawal dari Sarawak Constabulary pada tahun 1932. Salah satu unit Ranger yang terkenal adalah Ranger Batalyon-8 yang merupakan komponen dari Brigade Para ke-10, merupakan salah satu dari tiga batalyon infanteri Para yang tergabung dalam Pasukan Atur Cepat. hat

Ranger Batalyon-7 dikonfigurasi menjadi batalyon infanteri mekanis dan dilengkapi dengan ranpur roda rantai yang beberapa diantaranya dilengkapi dengan senjata Bushmaster kaliber 20mm.

Pasukan Ranger dikomandani oleh seorang perwira senior berpangkat Kolonel, memiliki motto "Agik Idup Agik Ngelaban" atau " Selama aku hidup, aku akan tetap bertempur."

Dalam pasukan Ranger ini juga banyak masuk unsur-unsur kultur Dayak Serawak.
(copyright)

-----------------------------------------------------------------------------------------------------

Mujahideen



















Pautan






Dalam Negara







Foreign