Saturday, August 30, 2008
Experts Say Budget 2008 to Deflect Anwar's Popularity
After watching Obama's fiery acceptance speech, we need another brand new leader with fresh hope for the nation.
Forty-five years ago Thursday, Martin Luther King spoke these words: "This is no time to engage in the luxury of cooling off or to take the tranquilizing drug of gradualism. Now is the time to make real the promises of democracy."
Now is the time to rise from the dark and desolate valley of segregation to the sunlit path of racial justice.
"Now is the time to lift our nation from the quicksands of racial injustice to the solid rock of brotherhood. Now is the time to make justice a reality for all of God's children."
"I have a dream!"
It's a speech that gave hope to a nation and strengthened a movement of change.
"My for little children, one day live in a nation where they will not be judged by the color of their skin, but by the content of their character. I have a dream!"
His speech predicted a world that we are now much closer to entering than we were in 1963. Barack Obama, the son of a black man and white woman, gave a speech that many say has the potential to achieve the same level of gravity, ascendant courage and timeless charisma contained in King's speech.
We, Malaysians, have the same dream.
Yes, I have a dream!
Budget 2009: What the experts say
Aug 29, 08 8:25pm
Several experts share their views with Malaysiakini regarding the Budget 2009 unveiled by Prime Minister Abdullah Ahmad Badawi.
David Cohen, director of Action Economics, Singapore:
It is a populist budget to deflect the growing popularity of Anwar (Ibrahim). (Prime Minister) Abdullah (Ahmad Badawi) is obviously under pressure as witnessed by the rollback in fuel prices last week.
Lee Heng Guie, chief economist at CIMB Bank:
I think most people already expected a budget that won’t have many negative points. So this is one factor that helped the market to rise and also because overseas markets were good last night. But the overall mood is still cautious because there is still uncertainty.
Given the tough macro situation, they may have little choice but to spend more now. Whether it’s the right choice depends on how they fine-tune the deficit going forward.
Khoo Kay Peng, political and economics analyst:
Anwar can, if he wishes, make any amendments he thinks are necessary. We don’t know what alterations he will make, but for example he has mentioned before the RM10 billion extra allocation for the growth corridor projects - which Abdullah asked for in the mid-term review.
And Anwar has said that we do not need any new mega-projects at this point in time.
Whatever it is, there is uncertainty and this will keep the markets quiet. Even when Anwar comes into power as he says, investors will want to see how he performs, what sort of plan he’ll raise then.
For Abdullah, he needs to have a yardstick, a performance yardstick instead of just voicing hot air bubbles. He needs to stimulate local consumer demand, find concrete measures to increase wage-earners’ pockets, and look at transportation as he has promised. There must be more buses and other forms of public transportation put on the roads.
Also, on whether the government has enough money, nobody really knows because there is a lack of transparency.
Abdullah must find concrete ways to cut down public administration, reduce bureaucracy, for example shift us more to e-government. We have one of the biggest bureaucracy in the region, we are too labour-centric and this is why we have the image of being not efficient. Yes, in the past the public administration is used as a political tool, a vote bank. But we must take politics out of the equation. Anyway, it hasn’t help them (Abdullah and his Umno party) in the elections anymore.
Dr Ramon Navaratnam, prominent economist and president of Transparency International :
On thee one percent reduction of income tax for the highest bracket, the rich can take care of themselves very well - therefore the tax cut was unnecessary.
The middle and lower income groups are the mainstay of Malaysia and the groups which will agitate for change. It would have been better to address their needs. The poor should always be the priority.
There seems to be a shift in budget strategy whereby it attempts to address basic needs and not on unnecessary mega projects.
However attempts to share wealth when inflation is not controlled, will still see the erosion of income for the low and middle income groups.
Tricia Yeoh, director Centre of Public Policy Research:
Such a record expansionary budget with huge funds is theoretically a good thing, given the urgent need to generate growth in the face of economic slowdown. However, it can only be considered a thoroughly good thing if we can be assured that the money will be channelled in the right direction, without any unnecessary leakages.
Unfortunately, the past track record of government has been poor in this respect. With a rampant culture of corruption and weak institutional structures, this may lead to continued wastage and abuse. I would therefore emphasise strengthening the institutions of governance, so that the funds are actually optimised and maximised.
Source : http://1426.blogspot.com
Thursday, August 28, 2008
Politik Beruk Punca Umno Tewas di Permatang Pauh?
(Bulan Penuh 2012) - Beruk bukanlah binatang yang asing sangat dalam kehidupan manusia. Begitulah jua sepupu-sepapatnya seperti monyet, kera, ungka, orang utan, chimpanze, cinekah dan yang sewaktu dengannya.
Sesuai dengan semangat artikel ini, suka saya menyatakan bahawa tidak sekali-kali ada niat dalam penulisan ini untuk menghina golongan beruk ini.
Malah saya menyeru supaya kita menghayati keunikan dan manfaat penciptaan beruk ini yang mana secara langsung atau tidak langsung, sedar atau tidak, telah banyak membantu dalam perkembangan kemajuan dalam sejarah ketamadunan manusia itu sendiri.
Artikel ini juga tidak bertujuan untuk menghina manusia-manusia yang terlibat dalam industri yang menggunakan beruk, contohnya profession sebagai seorang pengambil upah petik kelapa yang menggunakan khidmat golongan beruk yang mulia itu.
Sewajarnyalah kita memuliakan orang-orang yang memanfaat tenaga dan kepakaran beruk ini kerana usaha-usaha mereka selama ini telah banyak menyumbang kepada kepesatan pertumbuhan ekonomi negara khususnya dalam sektor perusahaan kelapa nasional.
Seperti juga makhluk-makhluk Allah s.w.t yang lain, beruk juga memiliki banyak perangai sama ada baik atau buruk.
Atas premis bahawa kejadian beruk itu adalah satu bantuan dari Allah s.w.t supaya manusia mendapat peluang untuk menghayati setiap perlakuannya sebagai pedoman untuk menjalankan tugas sebagai khalifah Allah s.w.t di muka bumi ini.
Dengan kesedaran itu, wajarlah manusia menggunakan akal fikirannya dalam meneliti dan mengkaji perlakuan-perlakuan beruk ini. Sudah tentu perlakuan atau sifat-sifat yang baik boleh dijadikan panduan manakala yang buruk-buruk pula dijadikan sempadan.
Beruk tetap selamanya akan berperangai seperti yang diperintahkan Allah s.w.t kepadanya iaitu menjadi beruk sehingga ke hari kiamat. Tidaklah sekali-sekali ia berhajat menderhaka kepada Allah s.w.t dengan berusaha merubah dirinya menjadi anjing, kuda, semut, lebah dan sebagainya.
Persoalannya, jika golongan beruk begitu patuh kepada perintah Allah s.w.t supaya menjadi beruk sehingga ke hari kiamat tanpa sebarang bantahan, mengapa pula ada segolongan manusia engkar dengan perintah Allah s.w.t supaya mereka menjadi manusia?
Paling menghairankan kita, golongan manusia yang engkar ini sanggup pula meniru perangai-perangai buruk beruk sehinggakan kadangkala kita terkeliru dan menyangka golongan manusia itu adalah segolongan beruk betul ataupun ‘beruk jadian’.
Ada juga sesetengah golongan yang disifatkan sebagai ‘beruk berkepala hitam’.
Dalam pada itu, istilah ‘terperanjat beruk’ juga tidak asing dalam masyarakat kita walaupun tidak pernah ada kajian yang telah membuktikan ‘kerteperanjatan beruk’ adalah ‘terperanjat tahap maksimum’ berbanding binatang-binatang lain seperti kuda laut, zirafah ataupun cicak kobeng.
Politik Beruk
Beberapa peristiwa besar dalam negara yang berlaku sejak Presiden PKR, Dr. Wan Azizah mengosongkan kerusi parlimen Permatang Pauh bagi membuka jalan untuk Saudara Anwar Ibrahim kembali ke Parlimen membuatkan saya tertanya-tanya adakah insiden-insiden yang dicetuskan oleh Kelompok Sekular Umno itu menunjukkan mereka benar-benar terdesak sehingga berpolitik seperti ‘beruk’.
Saya juga tertanya-tanya, selain dari beberapa manusia yang menerajui golongan sekular terganas di Malaysia itu adakah Kelompok Sekular Umno itu telah didominasi keahliannya oleh beruk-beruk yang terlatih dari seluruh negara ini?
Dalam tempoh tersebut, saya memilih untuk ‘played down’ semua berita, kenyataan akhbar, sumpah, pengakuan dan dakwaan yang disebarluas oleh ‘lembu-lembu pawah Umno’ sebagai sesuatu yang tidak masuk akal, bercelaru dan memalukan.
Respon saya, “mustahil manusia yang buat benda ni, awak silap tengok, mungkin beruk masuk TV!”.
“Takkanlah beruk pakai songkok, pakai samping masuk masjid pegang Qur’an lepas tu bersumpah-sumpah ikut syariat Kristian”, ujar seorang jiran yang mengikuti sumpah bodoh si Sepol di kaca TV pada malam penamaan calon PRK Permatang Pauh, 15 Ogos lalu.
“Beruk pun pandai berlakon aper? Kat Holywood dah beratus-ratus beruk orang putih bawak berlakon. Juak-juak Umno kan berkiblatkan orang barat, jadi tak mustahil dia guna beruk nak bersumpah!”
Jawapan saya itu membuatkan jiran sebelah yang bertandang membawa perkhabaran sumpah bodoh itu tidak mahu balik rumah. Katanya, dia nak berbincang pasal politik beruk dengan saya malam itu.
Nampaknya penat berjalan kaki balik dari surau selepas solat isyak tadi akan bertambah-tambah pula dengan penat berbincang dengan seorang jiran yang masih ada saki-baki sekular dalam hatinya ini, walaupun dia mengakui sudah tiga kali PRU dia enggan mengundi calon Kelompok Sekular Umno tetapi tidak pula mengundi calon pembangkang sebaliknya merosakkan kertas undinya setiap kali sebagai bantahan kepada Kelompok Sekular Umno.
Untuk melayan manusia ini, saya merujuk catatan-catatan lama saya semasa berjumpa atau mendampingi pemilik-pemilik beruk dari pelbagai latarbelakang di seluruh negara sewaktu berpindah-randah ke sana-sini ketika bertugas dengan sebuah NGO suatu ketika dahulu.
Tuduh kawan beruk, tak sedar dia pun beruk
Pak Mat (bukan nama sebenar) dari Lenggong memberitahu saya salah satu taktik beruk peliharaannya untuk curi tulang semasa gilirannya bertugas memetik kelapa.
Menjadi kebiasaan Pak Mat untuk menggilirkan beruknya dan hanya membawa 2 ekor sahaja untuk bertugas setiap hari. Pak Mat ada 8 ekor beruk termasuk 2 yang masih kecil dan belum pun mula berlatih.
Setiap pagi Pak Mat akan berseru kepada beruk-beruknya, “Beruk…. Ooooo Beruk, mari panjat kelapa”. Beruk-beruk junior akan berebut-rebut mendatangi Pak Mat sekalipun bukan giliran mereka bertugas pada hari itu.
Lain pula perangainya dengan beruk-beruk senior. Mula-mula mereka geleng kepala bersungguh-sungguh seolah-olah menafikan mereka seekor beruk. Apabila Pak Mat menjerit lagi kepada beruk senior yang sepatutnya bertugas, beruk itu terkekeh-kekeh sambil menunjuk-nunjuk kepada beruk-beruk junior seolah-olah menyatakan dia bukan beruk dan menuduh beruk-beruk junior itu sahaja sebagai beruk.
Moralnya, adalah menjadi kebiasaan bagi seekor beruk untuk menafikan keberukannya dan memperbesarkan keberukan beruk-beruk yang lain terutamanya apabila dia malas kerja dan hendak menipu tuannya.
Kata Pak Mat, perangai ini tiada ubatnya. Latihlah macam mana sekalipun, beruk tetap berperangai sedemikian.
Bila sebut perangai beruk tuduh beruk lain lebih beruk dari dirinya sendiri, saya teringat dengan kenyataan Ketua Kelompok Sekular Umno di Permatang Pauh, Abdul Jalil Abdul Hamid yang menyatakan hanya seekor monyet sudah memadai untuk mengalahkan Anwar Ibrahim di Permatang Pauh.
Kenyataan itu dibuat beberapa hari sebelum Najib Glokal mengumumkan nama calon BN di PRK Permatang Pauh dan dipercayai pada masa itu Abdul Jalil dipercayai telah mengetahui bahawa ketua-ketua kabilah Umno di Putrajaya telahpun sepakat memilih Mamak Arif Shah sekalipun juak-juak Umno di Permatang Pauh berlompat-lompatan mempromosikan dirinya sebagai calon.
Tidaklah pula diketahui seandainya kekalahan Mamak Arif Shah kepada Anwar Ibrahim dengan majoriti lebih 15,000 itu menunjukkan bahawa pengundi-pengundi Permatang Pauh tidak rela ber’MP’kan seekor monyet.
Tidaklah juga diketahui sama ada keputusan itu menunjukkan masinnya mulut Abdul Jalil sebab katanya seekor monyet memadai untuk menewaskan Anwar. Maka apa kejadahnya BN meletakkan Mamak Arif Shah di situ.
Dengan menafikan hak seekor monyet untuk mewakili Kelompok Sekular Umno di Permatang Pauh, maka parti sekular reput itu berhadapan dengan kekalahan yang memalukan.
Mungkin andaian yang kedua itu betul sebab tidak mungkin Abdul Jalil berniat menyamakan rakan seperasuahannya sebagai monyet. Mungkin Abdul Jalil telahpun menjinakkan seekor monyet untuk tujuan itu.
Maka melepaslah peluang monyet itu mencipta sejarah sebagai monyet pertama di Malaysia yang bertanding atas tiket BN dalam sebuah PRK. Kabilah Umno Permatang Pauh juga terlepas untuk berwakilrakyatkan seekor monyet buat pertama kalinya dalam sejarah.
Jadi jelas yang salah adalah Najib Glokal kerana tidak memperdulikan hasrat akar umbi di Permatang Pauh yang inginkan seekor monyet sebagai MP mereka. Mungkin juga Najib Glokal terkeliru kerana sejak dia berkhemah di Permatang Pauh dia melihat semua jentera Umno telah dikuasai oleh manusia berperangai monyet.
Justeru mungkin Najib tidak merasa perlunya seekor monyet sebenar dijadikan calon BN sebagaimana nasihat Abdul Jalil. “Cukuplah dengan monyet-monyet yang ada”, agaknya itulah jawapan Najib Glokal kalau dia ditanya kenapa menolak cadangan calon monyet sebenar itu.
Kisah beruk bunuh lalat, tuan mati lalat selamat
Di Kampung Simpang Lima, Batu Pahat saya ditemukan dengan Pak Sukiman (bukan nama sebenar). Beliau memelihara dua ekor beruk dan hanya menjadikan aktiviti memetik kelapa sebagai hobi dan memenuhi masa lapang atau menunaikan hajat orang untuk mengumpul kelapa buat gulai kenduri. Sebelah pagi Pak Sukiman akan menyibukkan dirinya di kebun jagung milik keluarganya.
Pernah dengar cerita beruk bunuh lalat? Sambil memakan beberapa tongkol jagung manis yang direbusnya di pondok kecil tempat berteduh dalam kebunnya itu, Pak Sukiman memulakan cerita.
Satu ketika dahulu ada seekor beruk follow tuannya seorang warga emas berstatus duda sebatang kara tiada anak tiada saudara memetik kelapa di sebuah kebun kelapa yang luas. Mereka mula bekerja sebaik sahaja terang tanah.
Beruk yang expert itu memanjat setiap pokok kelapa dan menjatuh kelapa tua dengan bergaya tanpa perlu disorak-sorak oleh tuannya. Sementara itu, si tua tadi mengumpulkan setiap kelapa yang dipetik dan mengupas sabutnya satu demi satu.
Seperti mana yang diajar tuannya, sebaik sahaja matahari tegak tepat atas jambulnya, si beruk expert tadi pun turun kerana masa bertugasnya telah selesai.
Fahamlah si tua bahawa beberapa ketika lagi waktu zohor akan masuk maka bersegeralah dia mengumpulkan semua kelapa yang telah dibuang sabutnya ke dalam sebuah raga rotan.
Oleh kerana terlampau keletihan, si tua me’landing’kan dirinya di bawah sepohon kelapa rendang. Setelah memerhati beberapa ketika dan betul-betul pasti tiada sebiji pun kelapa tua yang tertinggal di atas pokok itu yang mungkin berpotensi untuk gugur menimpanya, si tua pun menutup matanya untuk berdengkur sepukul dua bagi menghilangkan keletihan.
Beruk expert itu amatlah baik dan kasih kepada tuannya, ujar Pak Sukiman menyambung ceritanya. Justeru dengan penuh kasih sayang dia duduk di tepi tuannya tanpa membuat bising sambil menghadam beberapa biji tombong kelapa yang diberi si tua itu sebentar tadi.
Sambil-sambil mengunyah tombong sang beruk memerhati sekeliling takut-takut ada musuh yang hendak mengganggu tidur tuannya. Sang beruk amat berharap tidur tuannya tidak terganggu sehinggalah matahari tergelincir dan ketika itulah dia akan mengejutkan tuannya untuk pulang kerana zohor telah masuk.
Adapun, beberapa ketika kemudian datanglah tiga beranak lalat menghinggapi dahi si tua itu. Memandangkan tuannya ‘tidur mampus’, sang beruk mengambil keputusan untuk masuk campur dan mengisytiharkan perang ke atas lalat tiga beranak itu.
Macam-macam cara dicubanya, tetapi lalat-lalat itu masih berdegil dan tetap menghurung dahi si tua itu.
Sang beruk naik angin. Tidak sekali-kali dia sanggup melihat lalat tiga beranak itu mengganggu tidur tuannya. Mula-mula dikibasnya lalat itu dengan tangannya, tidak berkesan.
Kemudiannya dia memetik beberapa helai daun dan mengipas-ngipas dahi tuannya. Semasa sang beruk mengipas, lalat lari. Bila tidak dikipas, tiga beranak lalat itu datang semula. Tak berkesan juga nampaknya, sang beruk bercakap sendirian.
Lama berkipas, tangan sang beruk kebas. Ini membuat sang beruk naik angin. Sang beruk rasa daun dan tangannya terlalu kecil untuk menakutkan lalat-lalat durjana itu.
Pandang kiri pandang kanan, sang beruk nampak seketul batu bersaiz sebesar kepala tuannya. Sambil menyumpah-nyumpah lalat-lalat jahanam itu, sang beruk mengangkat tinggi-tinggi batu besar itu dan dengan sepenuh perasaan kasih sayang menghempaskan batu itu ke arah lalat-lalat yang sedang melepak di atas dahi tuannya.
Sangka sang beruk, lalat tiga beranak itu pasti arwah dan tidur tuannya tidak terganggu lagi.
Adapun kata yang empunya cerita itu, lalat tiga beranak itu selamat kerana mereka berjaya mengelakkan batu besar itu ‘on time’. Si tua itu pula mati tanpa sempat mengucap dan tempurung kepalanya pecah dan darah membuak-buak keluar dan otaknya tersembul.
Sedarlah sang beruk ketika itu akan tindakan yang awalnya disangka mulia dan atas perasaan kasih kepada tuannya itu, rupanya membawa petaka. Kini tuannya telah arwah dan dia hilang tempat mengadu.
Malang sungguh sang beruk itu sama tahap malangnya dengan si Sepol yang menyangka sumpah sampahnya mampu memenangkan Mamak Arif Shah di Permatang Pauh. Turut memeriahkan pentas komedi politik tanahair, Najib Glokal turut sama memperlihatkan keberukannya.
Diberitakan Najib Glokal membawa sentuhan baru yang tersendiri dalam kesenian bersumpah apabila bersumpah secara ‘tidak rasmi’ sambil mengagih-agihkan rasuah pilihanraya yang dibungkus semula dengan nama ‘bantuan untuk masjid’.
Warga tua dalam cerita Pak Sukiman menemui ajal di tangan seekor beruk yang menghumban seketul batu ke dahinya.
Namun Mamak Arif Shah lebih malang dari warga emas itu. Dua ketul batu (2 sumpah sampah) masing-masing dari Si Sepol dan mentornya Najib Glokal menyebabkan kepala Mamak Arif Shah hancur berkecai.
Ini belum lagi dikira kemusnahan-kemusnahan yang dibawa oleh dua ekor beruk murtad Ezam dan Nalla dan seekor lagi beruk elit dari Rembau bernama Khairy Jamaluddin.
Pengajarannya, jangan sekali-kali menyuruh beruk berkempen untuk monyet dalam sesebuah pilihanraya.
Menutup ceritanya, Pak Sukiman memberitahu dia tidak pernah membawa beruknya ke kebun jagung itu kerana dia sering melepak dan tertidur di pondok kebun setelah penat bekerja.
Sebaik manapun seseekor beruk itu ketika memetik kelapa, belum tentu selamat untuk dibawa tidur bersama.
Pesanan untuk juak-juak Umno, sayangilah beruk sepenuh hati kerana beruk juga adalah makhluk Allah s.w.t yang mulia dan berjasa. Namun harus diingatkan, untuk menjadi seorang yang bermanfaat dan berjasa kepada pada parti reput anda, anda tidak perlulah berperangai seperti seekor beruk. Hidup beruk untuk Umno!!!!!!!!!
Catatan tambahan : Politik Beruk yang mungkin belum/telah/sedang/akan dipraktiskan oleh Kelompok Sekular Umno.
1. Ramai ketua-ketua kabilah Umno menganggap mengendalikan beruk adalah kerja mudah. Ia disangka semudah memegang hujung tali sambil mengarah beruk di hujung tali yang satu lagi memanjat dan memetik kelapa.
Sangkaan ini terbukti tidak tepat berdasarkan kejadian beberapa ekor beruk yang terlepas semasa hari penamaan calon 16 Ogos lalu. Beruk-beruk yang tidak terkawal itu, jantan dan betina, dilihat menggayakan beberapa aksi lucah di hadapan khalayak ramai. Mungkin juga beruk-beruk itu dibawa tidur bersama setiap malam di bilik tidur tuannya. Justeru tidak menghairankan beruk-beruk terlatih ini meniru bulat-bulat setiap aksi terlampau tuannya sendiri.
2. Pemuka-pemuka Umno perlu sedar bahawa beruk bukanlah sejenis binatang yang takut dan akur kepada tuannya pada sepanjang masa. Ada ketikanya beruk-beruk ini melawan malah memandang ketua-ketua kabilah Umno sebagai musuh.
Dalam menghadapi waktu-waktu sedemikian, juak-juak Umno disarankan mengkaji dan mendalami bahasa tubuh beruk agar segala risiko dapat dielakkan pada saat-saat kritikal. Dicadangkan institusi-institusi rimba seperti BTN dan Kemas digerakkan untuk menjalankan fungsi ini.
Mungkin ramai juak-juak Umno tidak mengetahui bahawa NC UUM adalah calon paling layak untuk mengetuai usaha-usaha sebegini. Nordin Kardi dipercayai mampu mengelakkan kecederaan atau perkara-perkara yang tidak diingini semasa mengendalikan beruk malah kajian terbaru mendapati Nordin Kardi mampu merangsang beruk supaya tenang dan boleh bekerja semula (dan melupakan hasrat untuk meletakkan jawatan?).
3. Perhatikan selalu cara beruk memandang kita. Kalau beruk menjeling, kita mestilah berhati-hati kerana itu adalah dipercayai menandakan ia sedang marah atau naik angin.
Tips ini boleh dijadikan panduan oleh golongan wartawan yang berkemungkinan berpeluang menemubual ‘beruk-beruk Umno’ apabila golongan beruk mendominasi parti sekular reput itu dan mengambilalih kepimpinannya suatu ketika nanti.
4. Beruk yang sedang marah atau ‘naik minyak’ perlu dibiarkan bertenang dan berehat sehari dua. Kelompok Sekular Umno disarankan tidak memaksa beruk-beruk ini bekerja dalam keadaan marah. Berilah MC atau sarankan ia menjalani pemeriksaan dubur di PUSRAWI.
5. Ada juak-juak Umno yang mungkin tertanya-tanya kenapa dan apakah sebab-sebab beruk naik angin dan mengamuk?
Biasanya sebulan sekali, beruk akan jadi steam dan berkeinginan untuk menawan. Pada ketika itu matanya akan menjadi merah. Ia akan kelihatan resah dan menjadi mudah marah jika dipaksa bekerja.
Jika suatu masa nanti seekor beruk ditakdirkan memenangi kerusi Parlimen Rembau (contoh sahaja!), Chief Whip BN hendaklah memastikan MP tersebut tidak membahaskan sebarang usul atau membangkitkan sebarang soalan untuk jawab lisan ketika beruk itu berkeinginan untuk mengawan.
Lebih baik dibiarkan ia berehat dan melampiaskan syahwatnya tanpa sebarang gangguan.
Jika dibiarkan berbahas dalam keadaan ini, ia akan merapu-rapu, terjerit-jerit hingga sesak nafas dalam keadaan mata kemerahan dan berpotensi untuk menakutkan ahli-ahli parlimen wanita.
6. Untuk meredakan gejolak nafsu seekor beruk yang sedang ‘steam’, biasanya Kelompok Sekular Umno akan menyediakan seekor beruk betina.
Kaedah lumrah dan lazim ini kadangkala gagal mencapai matlamatnya kerana ada masanya beruk betina enggan digauli walaupun beruk jantan yang mengorat itu seekor beruk bertaraf VVIP.
Dikhabarkan suatu ketika selepas PRU 12 yang lalu, seekor beruk jantan telah mengorat dan meng’adjust’ seekor beruk betina yang bertugas di sebuah bar eksklusif dan menjadi tumpuan VVIP di Kuala Lumpur.
Malangnya beruk betina tersebut berasa geli geleman dengan jambang dan misai tebal beruk jantan yang kaki botol dan mengepit curut di jarinya sepanjang waktu itu.
Beruk jantan melampiaskan nafsunya dengan meraba punggung beruk betina dalam keterpaksaan. Beruk betina tidak puas hati, lantas membuat laporan polis.
Inilah akibatnya apabila Kelompok Sekular Umno tidak memberi perhatian kepada beruk-beruknya yang sedang mengawan. Akibatnya polis Malaysia yang sentiasa sibuk mengawasi ceramah pembangkang terpaksa kerja overtime.
Tambah merumitkan suasana Karpal Singh tumpang sekaki walaupun beruk betina itu telah bersetuju untuk menarik balik laporan polis. Terpaksalah pura-pura siasat dan pendamkan kes beruk jantan itu hinggalah ke hari ini.
Jika anda terjumpa Nordin Kardi, tolong tanyakan kepadanya apakah ‘pisang’ yang telah diberikan si beruk jantan berjambang itu hingga si beruk betina rela kes raba punggung itu dibakulsampahkan?
Baru-baru ini saya terlihat beruk jantan berjambang itu mengemukakan Point of Order apabila MP Pokok Sena menempelak kegagalan BN memenangi PRK Permatang Pauh sekalipun “Umno berlindung di sebalik punggung Sepol”.
Sumber : Tranungkite
KJ: My Curriculum Vitae, Desperately Looking For A New Job
RESUME
Personal Details:
Full Name: Khairy Jamaluddin Abu Bakar
Age: 32 years old
Date of Birth: January 10, 1976
Place of Birth: Kuwait City, Kuwait
Language spoken: English and Malay
Education Background:
Tertiary education:
1. Master’s degree in Legal and Political Theory from University College London (UCL), United Kingdom
Bachelor’s degree in Philosophy, Politics and Economics (PPE) from Oxford University, United Kingdom
Secondary education:
2. United World College of South East Asia, Singapore
Employment Experiences:
1. Journalist
2. Talk show presenter - Dateline Malaysia
3. Writer for The Economist
4. Special Officer for Deputy Prime Minister of Malaysia Abdullah Ahmad Badawi
5. Deputy Principal Private Secretary for Abdullah Ahmad Badawi
6. Son in Law of Prime Minister of Malaysia, Abdullah Ahmad Badawi
7. Investment banker
8. Deputy President of the Football Association of Malaysia (FAM)
9. Deputy Chief of UMNO Youth
I am writing this resume to prepare myself for the worse. I may be jobless after that traitor Anwar Ibrahim make good of his promise to take over the government this coming Sept 16th. I may need to quit my Deputy Chief of UMNO Youth and my powerful father in law no longer can provide for me. Damn Anwar Ibrahim!!
I should not make that stupid statement at the Permatang Pauh ceramah that day. What I was thinking saying we are here to bury Anwar’s political career and challenging Anwar Ibrahim to resign as PKR adviser if he failed to become prime minister by Sept 16. I should just stop and that and not saying I would quit as Umno Youth deputy chief. Damn my smelly mouth!!
I am jobless after selling my shares in ECM Libra Avenue Bhd in 2006. Hey! I sold it at 65 sen per share, 6 sen cheaper from the price I bought at 71 sen, so I actually loss a lot of money! I only made less than RM 7 million after selling all my shares. What rich? I borrowed the money to fund my RM9.2 million shares, sold it for RM7 million so I actually lost RM2 million okay! Damn that old man Lim Kit Siang, simply say I am the richest unemployed man!!
Luckily my father in law is a good and generous to me and thank God I am the Deputy Chief for UMNO Youth, I still can ‘cari makan’ as the Malays say. For quite some time I am depending on my father in law to pay off my cars, traffic summonses and my 2 iPhones. I am quite embarrassed to depend on him, but what I can do? You see I have three cars with number plats KJ10Q, WNA13 and WMT8001. The car number plates itself also cost more than the car, you know! Damn the cars!!
I bought 2 iPhones and signed up for the AT&T’s 2 years contract, which is available for USD$60, $80 and $100 per month. I am the Prime Minister son in law, you cannot expect me to buy unlocked iPhone at Lowyat Plaza right? You do the math, cheapest plan still cost me USD1440 per year and I have 2 iPhones. I need to pay for the exorbitant roaming charges some more. Sigh!I shouldn’t buy those phones when I was away vacationing at the States for weeks. Damn the iPhone! Damn Steve Ballmer!! Damn Steve Jobs!!
I need to raise my family. I really need to prepare for the worst. have listed some of the cool jobs I think I can do best judging from my past experience. Help me make my decision.
1. Tukang karut in a dikir barat group - I can gather some of the my good friends: Nazri, Badruddin, Najib, Ali Rustam, Samyvellu, Ezam Mohd Nor, Bung Moktar, Pandikar Amin and form a dikir barat group! I am so good at ‘mengarut’, being a tukang karut should not be problem.
2. Lead singer in boria - I have a thing with boria. I join UMNO because I love the boria atmosphere.
3. Start a boy band with Jason Lo, my best friend! - We did MyTeam together, why don’t we start a new boy band to rival Too Phat?
4. A tele marketeer - I have no idea why I think of this job. Wait I heard tele marketeer need to bullshit a lot, I think I can handle that. I cannot make much money from it though. Skip this.
5. Go to Texas and become bull auctioneer - I have a loud voice. I love animals. I can connect with them. Wait, George Bush is from Texas. I hate the bugger. Skip this.
6. Replace AC Mizal as host in AF - I hosted a talk show before. I think I am way more good looking than AC Mizal. I can make good jokes too.
7. AF contestant (since AF taking contestants up to 45 yrs of age) - I love AF. Damn Mawi! He is so famous now. Ali Cafe, Mamee, Poweroot, Hotlink ads all got his face. I also want to be famous. Wait, I am already famous! HAHAHA! Skip this.
8. Gigolo. - Those lecherous white/Japanese girls love beach boys. I am so tanned and good looking. I can speak with accent which they love. But KJ the Gigolo does not sound quite appealing. Skip this.
9. Start one more boutique selling bra and panties - I already have one at Pavilion KL. Well it’s belong to my wife, so it’s belong to me as well. Then again, it is a bit sissy for me selling bras and panties. Skip this.
10. Join Raja Lawak competition - I had told many funny jokes and people love it! I see many stupid bloggers quoting my jokes without paying royalties to me, damn!!
After much consideration, I reflected on my past achievements in politics, hosting political shows, handling public relations events and all that I have done in the past, I think I have failed miserably. UMNO is now at all time low on the pop charts. I do not want to go down the same path again.
I do not know much words apart from “lawan tetap lawan, kuburkan, liwat, pengkhianat bangsa” so I doubt I can be a good political orator. I made so many enemies, there is no one left for me to interview anyway. If they are seen to be too friendly with me, I may cause their shares to drop for the public may hate them.
I cannot sing that well either, so I do not want to do all those tukang karut, boria, AF, boy band stuff.
I think I should try my luck on the Raja Lawak competition. What do you think?
Source : http://thedandelions.wordpress.comBarisan Sumpah, Rakyat Menyampah dan Anwar Angkat Sumpah -
Mula-mula Saiful bersumpah
Lepas tu Najib juga bersumpah
Nasib baik SamyVellu tak bersumpah
Rakyat naik mual dan menyampah
Rakyat tidak percaya tuduhan dan fitnah
Lalu rakyat hukum mereka yang bersumpah
Mereka kalahkan BN dan Arif Shah
Mereka menangkan Nana Non laki Azizah
Maka hari ni Nana Non yang angkat sumpah
Hari ni Nana Non jadi wakil rakyat yang sah
Jadi Ketua Pembangkang duduk depan Hang Lah
Nana Non akan jeggeh biji mata Hang Lah
Jeggehan Nana membuatkan Hang Lah gelabah
Gelabahan Hang Lah membuatkan ketiak dia basah
Bajet yang nak dibentang pun jadi serba salah
Baru dia tau Nana Non dok tunggu lama dah
Nana Non akan tanya soalan nasi tambah
Hang Lah tak leh jawab sebab tak cerdik masa sekolah
Lalu Nor Yakob kena standby tak leh mencelah
Bos hang bukan faham rakyat punya masalah
Dok asyik tidoq masa mesyuarat dan ceramah
Itulah senario dewan esok yaumul Jumaah
Muncul kembali wira rakyat melakar sejarah
Dengan keyakinan dan harapan beliau melangkah
Membawa obor rakyat dari Perlis hingga ke Sabah
Harapan untuk menapak ke Putrajaya amat cerah
Semoga doa dan usaha kita diberkati oleh Allah
How and why UMNO lost in Permatang Pauh.
COULDN'T FIND THIS POSITION IN THE KAMA SUTRA....A SAIFUL-UNCLE PET FAVE POSTURE?
A HORIZONTAL INTRUSION IN A VERTICAL EXPRESSION THAT EVEN THE LOWLIEST OF ANIMALS CANNOT EMULATE.
LOOK MUMMY, THAT HIS ANAL CONDUIT.
UMNO LOST BECAUSE PERMATANG PAUH YOUTHS WERE ASHAMED OF THESE ANTICS.
UMNO LOST BECAUSE THEY CHEATED WITH 60 BUS LOADS OF PAID VOTERS
UMNO LOST BECAUSE THEY BROUGHT IN SOME COMMANDOS TO DETER PERMATANG PAUH VOTERS FROM VOTING
UMNO LOST BECAUSE THEY FIXED A WORKING DAY AS POLLING DAY.
UMNO LOST BECAUSE THEIR FAVORITE SON WANTED TO BURY PERMATANG PAUH'S FAVORITE SON.
UMNO LOST BECAUSE THEY TRIED TO DIVIDE THE PEOPLE OF PERMATANG PAUH.
UMNO LOST BECAUSE SOME 5000 UMNO MEMBERS DID NOT VOTE.
UMNO LOST BECAUSE THEY DID NOT BELIEVE IN THE PEOPLE'S POWER AT PERMATANG PAUH.
UMNO LOST BECAUSE THE PEOPLE OF PERMATANG PAUH CAUGHT THEM BRIBING AND CHEATING.
UMNO LOST BECAUSE THEIR REMPITS MASQUERADED AS PKR PEOPLE.
UMNO LOST BECAUSE PEOPLE OF PERMATANG PAUH WERE SICK OF THE WATCHING THE SAIFUL TAPES FOR TEN DAYS.
UMNO LOST BECAUSE THEY COERCED IMAM RAMLANG.
UMNO LOST BECAUSE OF THEIR ARROGANCE.
UMNO LOST BECAUSE THE PEOPLE OF PERMATANG PAUH WOULD NOT SELL THEIR SOUL FOR A FEW DOLLARS MORE.
UMNO LOST BECAUSE NAJIB WAS A FAILURE AS CAMAPIGN MANAGER.
UMNO LOST BECAUSE THEY NEVER LEARN FROM THEIR PAST TRANSGRESSIONS.
UMNO LOST BECAUSE THEY WERE BLIND TO THE WRITINGS ON THE WALL.
UMNO LOST BECAUSE THEY WORSHIPED FALSE IDOLS - THEIR SAWDUST LEADERS.
UMNO LOST BECAUSE IT WAS TIME FOR CHANGE.
UMNO LOST
R I P
REQUISCAT IN PACE
Source : http://zorro-zorro-unmasked.blogspot.com
Khairy Jamaludin menerajui Petronas dalam masa terdekat
Beberapa pihak telah menunjukkan hasrat mereka untuk mengambilalih kedudukan Mohd Hassan Marican ini dan kini sedang dalam proses melakukan lobi (berskala mega). Semua lobi-melobi ini tertumpu kepada Abdullah Ahmad Badawi. Ada yang melobi dengan wang dan ada pula yang melobi dengan cara-cara yang lain.
Tetapi ada dua orang calon telah bersaing diantara mereka dan dikhabarkan bahawa kedua-dua mereka mendapat restu daripada Abdullah Ahmad Badawi untuk mengambilalih kedudukan Mohd Hassan Marican sebagai Presiden dan Ketua Pegawai Eksekutif Petronas. Salah satu dari dua calon ini dijangkakan akan dilantik menggantikan Mohd Hassan Marican manakala seorang lagi dijangkakan akan menduduki jawatan Ahli Lembaga Pengarah Petronas.
Calon yang begitu kuat melobi untuk menggantikan tempat Mohd Hassan Marican dikenalpasti adalah Khairy Jamaludin. Beliau khabarnya telah berjaya meyakinkan Abdullah Ahmad Badawi bahawa beliau mampu untuk menerajui Petronas dan memangkinkan pertumbuhan dan pemerolehan Petronas dalam jangka masa singkat. Abdullah Ahmad Badawi juga dikhabarkan telah bersetuju jika Khairy Jamaludin dilantik kejawatan tersebut dan sedia mengarahkan Petronas untuk membuat perlantikan tersebut sebaik tempoh akhir perkhidmatan Mohd Hassan Marican tamat.
Dengan pengaruh wang dan lobi yang besar, Khairy Jamaludin percaya bahawa beliau dapat menerajui Petronas dalam masa terdekat. Ini dibantu dengan sokongan berterusan (wang dan kuasa) yang datangnya dari Singapura melalui Temasek Group.
Berdasarkan kepada analisis semasa dan pasaran Asia Tenggara, Temasek Group amat berminat untuk menguasai Petronas demi untuk mengukuhkan aliran tunai dan kewangan mereka. Buat masa ini hanya cabang industri Minyak dan Gas sahaja yang masih belum dikuasai sepenuhnya oleh Temasek Group. Beberapa transaksi kewangan berskala besar telah dikesan dibiayai oleh Temasek Group kepada beberapa individu dalam industri Minyak dan Gas tempatan termasuklah kepada pihak yang membekalkan khidmat sokongan kepada industri yang sama.
Dengan penguasaan dalam industri Pelabuhan (seperti masa telah dikenalpasti bahawa beberapa pelabuhan utama di Malaysia kini telah dipindahkan sahamnya kepada proksi Temasek Group) tempatan, maka dapat dijangkakan bahawa Temasek Group kini sedang berusaha membuat beberapa pemerolehan lagi demi memantapkan organisasi mereka.
Proksi-Proksi Temasek Group di Malaysia kini nampaknya sedang ditimbunkan dengan wang ringgit dan jaminan keselamatan sehinggakan mereka sanggup menggadaikan aset negara. Berdasarkan kepada senario semasa, SCOMI Group juga dikenalpasti telah mendapat laba daripada usahasama haram dengan Temasek Group.
Jika Khairy Jamaludin dibenarkan menjadi Presiden dan Ketua Pegawai Eksekutif Petronas, maka jangan kita terkejut jika akhirnya Petronas dikuasai oleh Temasek Group (Singapura). Kita wajar menyekat perkara ini daripada menjadi kenyataan. Abdullah Ahmad Badawi memang mudah dikuasai oleh Khairy Jamaludin. Jangan pula kita biarkan Kamaludin Abdullah Ahmad Badawi menjadi Ahli Lembaga Pengarah Petronas kerana ini juga akan menguatkan pengaruh Temasek Group kedalam Petronas.
Petronas adalah hak Malaysia dan bukannya Singapura. Jangan gadaikan aset negara.
Ketua Perusuh
Bekas Felo Kanan
Institut Kajian Strategik dan Antarabangsa - ISIS
Pemuda Pas Wilayah desak Mufti Wilayah keluarkan Fatwa Berhubung Konsert Avril
Fatwa ini penting kerana ia melibatkan soal masa depan masyarakat Malaysia, khususnya belia Islam yang kini semakin diperhambakan oleh dunia hiburan.
Tindakan kerajaan meluluskan Konsert ini dilihat umpama menuangkan minyak diatas api yang marak. Gejala sosial dan kerosakan akhlak semakin meningkat. Pemakaian remaja Islam juga semakin singkat dan menyerupai artis kesukaan mereka. Identiti Islam dan Melayu semakin luput dari tubuh anak-anak ini.
Mufti Wilayah boleh merujuk klip-klip video artis ini yang tersebar diinternet sebagai rujukan dalam mengeluarkan fatwa.
Pemudawilayah juga meminta agar Mufti Wilayah memainkan peranan yang penting dan tidak sekadar mencari populariti politik dengan hanya mengeluarkan pandangan terhadap isu hangat seperti kes Sumpah Saiful Bukhari Azlan.
Konsert Avril akan ditonton oleh ramai remaja Islam. Jika dibandingkan kesannya dengan kes Saiful, konsert ini lebih besar impaknya kerana ia melibatkan ramai orang. Oleh itu pemudawilayah mendesak agar Mufti Wilayah memainkan peranannya dan mempergunakan Ilmunya yang dikatakan lebih tinggi dari ilmu Imam Masjid Wilayah Persekutuan, Ramlang Porigi.
Pemudawilayah mengingatkan bahawa menjadi tanggungjawab Mufti Wilayah untuk menyelamatkan umat Islam dari terjerumus ke dalam kancah sosialisasi sedemikian dan beliau akan diminta pertanggungjawaban dihadapan Allah jika gagal mempergunakan ilmu yang ada dalam mencegah kemungkaran. Sesungguhnya neraka Allah itu luas, dan orang-orang berilmu tinggi, yang tidak mempergunakan ilmu adalah sebahagian dari isinya.
Herman Samsudeen
Ketua Penerangan
Dewan Pemuda PAS Wilayah Persekutuan
Anwar Selamat Angkat Sumpah Sebagai Ahli Parlimen Permatang Pauh
Sebaik selesai upacara mengangkat sumpah dan menanda tangani watikah perlantikan, Speaker memahsyurkan perlantikan Anwar sebagai ahli Dewan Rakyat bagi kawasan Pematang Pauh, Pulau Pinang.
Pendekar Amin juga kemudian turut memahsyurkan Anwar sebagai Ketua Pembangkang yang baru di Dewan Rakyat. Perlantikan itu adalah sebagai mengganti isterinya yang juga Presiden PKR, Datuk Seri Dr Wan Azizah Ismail yang menyandang jawatan itu sebelum ini sehingga beliau mengosongkan kerusi berkenaan pada 31 Julai lalu bagi membolehkan Anwar bertanding dalam pilhan raya kecil di Permatang Pauh dan seterusnya memasuki Parlimen.
Ketika upacara itu hanya dua orang menteri sahaja yang berada di dalam dewan iaitu Menteri Di Jabatan Perdana Menteri, Mohammad Nazri Aziz dan Menteri Pertanian dan Asas Tani, Mustapa Mohamad. Nazri berada di dewan untuk menjawab beberapa solan berhubung dengan kementeriannya. Beberapa ahli Parlimen lain terutama dari Sabah dan Sarawak juga berada dalam Dewan.
Beberapa menteri lain, termasuk Menteri Dalam Negeri, Syed Hamid Albar, Menteri Dalam Negeri dan Hal Ehwal Pengguna Dalam Negeri, Shahrir Abdul Samad berada di luar kafeteria ahli Parlimen di luar Dewan dengan beberapa ahli Parlimen.
Ketika Anwar angkat sumpah wakil Pasir Salak, Tajuddin Abdul Rahman masuk ke dalam dewan sambil berjalan dengan tangan dimasukkan ke dalam poket seluar dan memerhati ke arah Anwar yang berdiri berhadapan spekar.
Kelihatan juga wakil seremban Khairy Jamaluddin berada ditempatnya mengikut upacara itu penuh tenang.
Hampir semua ahli Parlimen Pakatan Rakyat termasuk Datuk Seri Abdul Hadi Awang yang juga Presiden Pas, Lim Kit Siang turut berada dalam Dewan.
Beberap orang anggota Dewan yang bangkit mengambil bahagian dalam soal jawab mengambil kesempatan mengucapkan tahniah kepada Anwar, termasuk Nazri Aziz yang kelihatan berkata sesuatu kepada Anwar sambil mengucap tahniah. Anwar kelihatan tersenyum dan mengangguk-anggukkan kepala tanda menerima ucapan tahniah dari Nazri.
Setiap kali ucapan tahniah dewan bergema dengan paluan meja dari kalangan ahli Parlimen termasuk juga beberapa orang ahli Parlimen Barisan Nasional dari Sabah dan Sarawak.
Selepas berada dalalam dewan kira-kira setengah jam Anwar keluar untuk mengadakan sidang akhbar sulungnya sebagai wakil rakyat. Puluhan wartawan dan jurugambar tidak melepas peluang mengikuti sidang akhbar berkenaan. Menjelang tengah ahri Ahli Parlimen Permatang Pauh itu beredar ke pejabat Ketua Pembangkang di bangunan Parlimen dan mengadakan mesyuarat ringkas dengan pimpinan Pakatan Rakyat.
Anwar yang mengenakan baju kebangsaan berwarna hitam dan berselindang labuh semasa berjalan ke pejabat Ketua Pembangkang diikuti oleh isterinya Wan Azizah dan anaknya Nurul Izzah. Para wartawan dan orang ramai juga turut mengurumuni beliau sambil bersalaman dan mengucapkan tahniah atas kejayaan dalam pilihan raya Selasa lepas.
Saya yang turut berdiri di situ turut disapa olehnya dan beliau kelihatan ceria sambil mengenyit-nyitkan kening berberapa kali sambil berkata "Ok... ok!"
Esok buat pertama kali Anwar akan bertentangan mata dengan Perdana Menteri, Abdullah Ahmad Badawi, Timbalan Perdana Menteri, Mohd Najib Razak dan semua menteri, timbalan menteri dan ahli Parlimen apabila esok Abdullah dijangka akan membentangkan Bajet 2009 esok.
Wednesday, August 27, 2008
Analisa Keputusan Pilihanraya Kecil Permatang Pauh – SPR & BN Masih Menipu
Sebagaimana dijangka, kerusi ini dimenangi oleh DSAI dengan majoriti 15, 671 apabila memperolehi 31,195 undi menewaskan calon BN, Dato’ Arif Shah Omar Shah yang memperolehi 15,524 undi. Calon AKIM, Hanafi Mamat hanya mendapat 92 undi dan hilang wang pertaruhan.
Jumlah ini mewakili hanya 65.25 % iaitu merosot sebanyak 16.62 % berbanding dengan peratusan mengundi pada 8 mac lalu.
Ketika Rancangan Analisa AWANI sedang keudara sejak jam 8:00 malam di siaran TV Astro, pengacara Rancangan, Kamarul Bahrin Haron dan Zaiful Arifin bersama dengan beberapa penganalisa politik yang dijemput khas dari Merdeka Center sekali lagi menerima pengesahan dari setiausaha SPR itu bahawa peratusan yang keluar mengundi adalah merosot iaitu 65.25 %.
Trend penurunan peratus yang agak ketara ini telah mendapat komen dari panel jemputan tentang kemungkinan kemerosotan ini menandakan bahawa rakyat di permatang pauh ingin menyatakan protes mereka kepada BN dengan tidak keluar mengundi.
Apa yang ingin saya bincangkan di sini ialah fakta tersebut menunjukkan bahawa apabila keputusan penuh diumumkan ianya mendedahkan bahawa terdapat lebih dari 38,144 kertas undi di dalam peti-peti undi.
Pengundi-pengundi pos telahpun membuang undi mereka pada Sabtu lalu, 23 Ogos 2008 yang berjulah 490 orang kesemuanya.
Jika mengikut pengesahan Datuk Kamaruzaman, 38,144 pengundi yang keluar mengundi pada hari semalam jika dicampur dengan jumlah pengundi pos, maka jumlah kertas undi yang sepatutnya ada dalam peti-peti undi adalah sebanyak 38, 634.
Petugas-petugas pilihanraya dari Pakatan Rakyat telah menjalankan gerak-kerja yang intensif pada hari semalam dan mendapati 81% pemilih berdaftar yang keluar mengundi menyokong calon keadilan iaitu Anwar Ibrahim.
Kalau mengikut kiraan kasar, 81% dari 38,144 akan menunjukkan sebanyak 30,896 undi. Ini menandakan bahawa berdasarkan kajian rambang oleh jentera pilihanaraya Pakaran Rakyat ketika pusat pengundian ditutup pada jam 5:00 petang, DSAI telahpun dapat dipastikan akan mendapat jumlah undi tidak kurang dari 30,000.
Bila keputusan rasmi diumumkan, DSAI telah memperolehi undi sebanyak 31, 195 dan jumlah ini hampir-hampir menyamai angka sebagaimana yang diramalkan.
Jumlah undi yang diperolehi oleh calon AKIM, Hanafi Mamat Cuma 92 undi dan terdapat sebanyak 447 kertas undi yang rosak. Jika jumlah kertas undi yang diperolehi oleh DSAI dicampur dengan kertas undi diperolehi AKIM dan kertas undi rosak, maka jumlahnya ialah 31,734. Oleh kerana hanya terdapat 38,144 pengundi berdaftar yang keluar mengundidicampur dengan undi pos (anggaplah semua undi pos menyokong BN) maka baki yang cuma tinggal itulah yang diperolehi oleh calon BN, Dato Arif Shah Omar Shah iaitu 6,900 undi sahaja.
Memerhati trend sokongan pada hari mengundi semalam dengan mengambil kira faktor semasa dan mood rakyat terhadap kos sara hidup yang meningkat, ketidakyakinan pengundi-pengundi terhadap kemampuan Kerajaan Pak Lah dalam menangani masalah ekonomi, rasuah dan penyalahgunaan kuasa dikalangan pemimpin-pemimpin UMNO-BN, saya dari awal lagi menjangkakan bahawa Dato’ Arif cuma mampu mendapat undi antara 7000 hingga 8000 sahaja seandainya peratusan mengundi tidak mencapai 60 %.
Keputusan diumumkan SPR bahawa calon BN memperolehi undi sebanyak 15, 524 menimbulkan persepsi bahawa telah berlaku sesuatu yang tidak kena. Jika mengikut fakta bahawa hanya terdapat 65 % pengundi ( 38,144 orang ) yang keluar mengundi pada hari semalam, BN Cuma boleh memperolehi undi sebanyak 6,410 dan bukannya 15,524.
Fakta:
38,144 pemilih berdaftar (65.25 %) keluar mengundi
Semakan
Undi diperolehi Calon AKIM: 92
Undi Diperolehi DSAI: 31,195
Undi diperolehi BN: 15,524
Undi Rosak: 447
Jumlah undi Pos: 490
Jumlah Semua Kerta Undi: 47,748 ( jumlah ini menunjukkan bahawa yang keluar mengundi termasuk pengundi pos adalah 47, 748 orang iaitu 81.68% iaitu peratusan yang sama dengan jumlah yang keluar mengundi di Parlimen Permatang Pauh pada PRU ke12, 8 Mac lalu.
Sedangkan kita semua maklum bahawa melalui pengumuman yang disahkan oleh SPR bahawa pada kali ini cuma 65.25 % iaitu 38,144 orang pemilih berdaftar sahaja yang keluar mengundi di Parlimen Permatang Pauh. Dari mana pula datangnya sejumlah 9,114 kertas undi lagi yang telah mengubah jumlah undi yang sepatutnya diperolehi oleh BN iaitu 6,410 undi menjadi 15,524 undi.
Ini yang sepatutnya:
38,144 pemilih berdaftar (65.25 %) keluar mengundi
Semakan
Undi diperolehi Calon AKIM: 92
Undi Diperolehi DSAI: 31,195
Undi diperolehi BN: 6,410
Undi Rosak: 447J
umlah kertas undi keseluruhannya: 38,144
Jumlah undi Pos: 490
Kesimpulan: BN & SPR menipu lagi lah.
Barangkali penipuan ini tidak perlu dipedulikan sangat sebab PR sudah menang. Tetapi apa yang dikesali ialah BN dengan memperkudakan SPR masih lagi mahu menipu rakyat. Pada PRU ke 12 lalu, BN telah mendapat isyarat bahawa rakyat mahu mereka melakukan sesuatu untuk memulihkan kepercayaan terhadap mereka. Sebagai seorang kakitangan kerajaan saya merasa amat malu dengan penipuan yang masih lagi dilakukan oleh kerajaan ini. Sepatutnya kerajaan meningkatan integriti dan moralnya dengan cara berhemah dan tulus ikhlas agar kepercayaan serta keyakinan ramai termasuk penjawat awam dapat dipertingkatkan semula.
Namun, amat mendukacitakan Kerajaan BN masih lagi memilih cara yang bangsat dan bedebah dengan melakukan penipuan dalam pilihanraya untuk memulihkan imej dan maruahnya yang telah tercalar teruk. Kalau beginilah caranya, tak payahlah menjadi kerajaan lagi selepas ini. BN boleh menipu tetapi dengan angka-angka ini jelas menunjukkan penipuan dilakukan tidak boleh ditutup dan dinafikan lagi. Tolonglah wahai Kerajaan yang memerintah, kalau ingin bernyawa lebih lama lagi, lakukan sesuatu dengan cara yang betul dan jujur. Jangan menganggap rakyat ini bodoh seperti kambing, lembu dan kerbau!!.
Tuesday, August 26, 2008
Kenapa Anwar Enggan Bersumpah (Liwat)
Walaupun didesak pelbagai pihak beliau tetap berpendirian tidak perlu kerana nasihat para ulama terulung terhdapa beliau.Pandangan saya tetap konsisten terhadap saudara Anwar BERSETUJU agar beliau tidak bersumpah demi seorang pemimpin masyarakat dan dunia yang berperinsip dan berkarisma.Antara sebab-sebab beliau tidak perlu bersumpah pada pandangan saya dan mungkin juga pada pandangan belaiu ialah :
1. Pemimpin yang berperinsip.
Beliau merupakan seorang pemimpin yang berperinsip teguh sesuai dengan ke tokohan beliau yang menjadi mentor kepada pengikut-pengikut beliau.Jika beliau sering bercakap tidak berperinsip akan membuat ketokohan kepimpinnan beliau di pertikaikan.
Jika kita kata tidak perlu sebab pandangan ulama tersohor demi menjaga Agama Islam maka jika telah menetapkan begitu kenapa perlu bersumpah .Buat apa bersumpah jika kita tidak buat atau lakukan kerana bersumpah hanya sekali,jika banyak kali jadilah gembala yang menipu ada seri gala, orang tak akan percaya jika sering bersumpah atau menipu.
Bagaimana jika selepas ini ada satu perkara lebih besar yang akan menyebabkan beliau bersumpah, maka sumpah yang kedua yang amat di perlukan ketika itu orang tak akan percaya lagi kerana berapa kali nak bersumpah.fikirlah,sumpah dengan nama allah jika benar kita perlu dan buat apa bersumpah kalau kita tak lakukkan sebab sumpah kita bukan 2 kali atau 3 kali. Apa pandangan saudara bila kata tahun depan baru ada Pilihanraya, tup-tup esok pilihanraya, kata 1 sept minyak akan turun harga, tup-tup semalam minyak turun harga, di sini kita akan lihat cakap bagai tidak berperinsip, maka itulah yang saudara Anwar tidak ingin berlaku pada diri beliau..
2. Sumpah di manupulasi
Belaiu adalah tokoh pemimpin yang mempunyai ramai penyokong dan ramai pula musuh dan bukan penyokong.Jika bersumpah kemungkinan besar sumpah beliau di manupulasi seperti Sumpah Saiful, Sumpah tak sah, sumpah tak perlu pegang Al-Quran, Sumpah tak perlu di Masjid, itu baru Saudara Saiful, Bagaimankah jika tokoh besar bersumpah maka manupulasi dia berbagai cara dan bermacam2 jenis yang datang dari musuh beliau sebab musuh tetap musuh 10 kali bersumpah pun takkan mereka terima,Kita kena faham realiti itu jadi untuk siapa Saudara Anwar bersumpah, jika untuk diri sendiri itu bukan sifat pemimpin, beliau akan bersumpah jika ia menjadi contoh atau pandua Masyarakat itu barulah Pemimpin.
3. Beliau bukan Ulama tapi Ahli Politik atau Tokoh Politik.
Jika beliau bersumpah hanya dapat menenangkan peyokong beliau tapi bagi musuh beliau 10 kali sumpah pun tak akan di terima maka sumpah beliau tak akan bermakna untuk menarik atau menambah sokongan jika di pandang dari segi Ahli Politik, Sebab Beliau Ahli Politik dan masaalah kes liwat ini pun dah di politikkan.Sebagai ahli Politik beliau tidak boleh membuat sesuatu untuk kepentingan diri, setiap perlakuan adalah untuk masyarakat sejagat bukan untuk masyarakat tempatan.Beliau tokoh yang di hormati oleh negara-negara Arab, ASIA dan serantau setiap perbuatan akan menjadi contoh.
Jika beliau bersumpah maka jika ada masaalah berat maka semua akan guna sumpah sebagai benten mentahankan diri maka sumpah sudah jadi mainan agama islam.Kalau setiap pekara orang bersumpah kemanakah Kewibawaan mahkamah syraiah.
4. Menaikan Taraf Mahkamah Syariah
Dengan tidak bersumpah sewenang-wenangnya sebenarnya saudara Anwar telah menaikan taraf Mahkamah Syariah itu sendiri.Beliau pecaya kepada sistem perundangan Syariah di NEGARA KITA dan membawa kes ini ke mahkamah Syariah,Ini amat di sanjung tinggi kerana dengan bukti dan fakta di Mahkamah barulah kita bersumpah maka disini dapat di lihat mengangkat darjat Mahkamah Syariah itu sendiri.
Bersumpa tapi meneruskan kes ke Mahkamah Sivil adalah tidak selari dengan Sumpah KERANA ALLAH,jika kerana Allah kenapa kes di bawa ke Mahkamah Sivil yang kini telah kurang di percayai kerana di ganggu gugat oleh Ahli Politik.
Pandangan saya pasti berbeza dengan anda? Walluhualam.."
Sumber : Tranungkite.net
Anwar MENANG!
TERKINI – PEKIDA MENGAMUK DI PEJABAT UMNO BAHAGIAN PERMATANG PAUH
Kami baru menerima maklumat bahawa PEKIDA kini sedang mengamuk dan menuntut apa yang dijanjikan oleh UMNO kepada mereka. Di laporkan hampir 1,000 lebih ahli PEKIDA kini berkumpul di Pejabat UMNO Permatang Pauh. Kami akan cuba menyusul berita ini sekiranya ada tambahan.
Sumpah Palsu II. Alahai Bapak Saiful ...
Sebab itu orang yang sepatutnya bersumpah adalah orang yang kena tuduh BUKAN orang yang menuduh. Ini tidak.... orang yang menuduh pulak yang bersumpah. Inilah yang dikatakan sebagai mempermainkan syariat. Inilah yang ditakuti oleh para ulamak. Apabila syariah dipermainkan, adakah jaminan bahawa Allah tidak akan menurunkan apa-apa balasan mempermainkan undang-undangnya??? Ana cukup bangga dengan DSAI kerana beliau tegas mempertahankan pendiriannya bahawa dia tidak akan bersumpah seperti yang didesak oleh puak-puak yang tidak reti ugama ini. Cuba anda fikir... puak-puak itu dah terjun masuk lubuk, adakah wajar .... dengar cakap enggang makan buah belolok??
Apabila Iman yang menjadi saksi acara bersumpah itu membuka mulut, maka bapa sisaifoolbahalul mula rasa tersepit. Ini adalah tanda-tanda awal laknat Allah sedang turun..... Apakah yang beliau kata seperti yang disiarkan dalam TV??? Beliau meminta para ulamak termasuklah TGNA, Dato Dr Harun Din, Dato Hashim Yahya dan seumpamanya membimbing anaknya cara bersumpah yang sebenar!!!
Apa ke bangangnya bapa sisaifoolbahalul ini? Sebelum bersumpah, tak nak jumpa ulama. Dah bersumpah baru minta tunjuk ajar dari ulama... dalam hati Ana .... kepala botak engkau ler ... (Minta maaf ler bapa saiful kalau Ana berkata kasar.. kerana itu sahaja cara yang paling sesuai untuk mengajar miker supaya miker beringat. Lain kali fikir dulu sebelum membuat sesuatu).
Sekarang ini, segala-galanya terpulang kepada Allah. TIADA siapa yang dapat menarik kembali apa-apa yang telah berlaku.... Sumpah yang dibuat adalah antara sisaifoolbahalul dengan tuhan semesta alam.. terima sahajalah padanya..
Sumber : Tranungkite.net
Monday, August 25, 2008
Swear on this, Najib
Since Najib appears to have this hang-up on swearing on the Quran, and since he was the mastermind behind the idea to get
Saiful to do the same, why not he now swear on the Quran that he DID NOT sign this letter below? We shall not go into details of what this letter is all about because it is already self-explanatory. And Najib knows what letter we are talking about because it is his handwriting and signature on that letter.
Swear away, my dear Najib, and may Allah have mercy on you in the event you bear false witness.
Malaysia Today
Sunday, August 24, 2008
2 PETUGAS UMNO DI TANGKAP
Disamping itu mereka juga cuba mengedarkan VCD angkat sumpah Saiful dan Najib Tun Razak.
Mereka kemudian diserahkan kepada pihak polis untuk tindakan lanjut.
Gambar seterusnya di Laman Wartawan Rasmi Laman Reformasi
Ceramah Umum di Kampung Masjid Timah (24/08/2008)
Majlis ini dimulakan dengan ceramah dari YB Mahfuz pada pukul 9.40pm. Beliau menyatakan yang PAS memberikan sokongan yang padu kepada Dato' Seri Anwar Ibrahim. Dia juga menyakan yang kerajaan BN yang ada sekarang ini adalah LLB (Lambat, Lembab & Bengap)
Merujuk kepada kenyataan yang Anwar merupakan agen asing, Mahfuz menyatakan Pak Lah telah membenarkan pihak FBI datang ke Malaysia untuk menangkap Ibrahim Adham (tak confirm ejaan) yang ketika itu sedang belajar di UIA. Dia juga menegaskan yang kerajaan BN sekarang cuba menutup kejahatan dengan kezaliman.
Penceramah berikutnya adalah saudara Wan Azizan dari PAS Perlis. Dia menyatakan yang penduduk Permatang Pauh bertangungjawab membuat perubahan kepada politik Negara Malaysia. Oleh itu undilah Anwar Ibrahim.
Polis juga mengadakan road block di salah sebuah ladang tebu di Perlis kerana pilihanraya kecil Permatang Pauh.
Kemudian diikuti oleh ceramah dari YB Mujahid Yusuf Rawa. YB Parlimen Parit Buntar.
YB Zulkifli Ahmad, ahli parlimen Kuala Selangor menyatakan yang kerajaan BN tergesa-gesa menurunkan harga minyak dan mereka sekarang dalam keadaan terdesak/tersepit.
Mat Sabu berkata yang PRK Pmtg Pauh bukannya yang terganas seperti digembar-gemburkan oleh pihak media dan BN. Ada yang lagi ganas seperti pilihanraya kecil Padang Terap dimana seorang petugas PAS telah terbunuh dan pilihanraya kecil Indera Kayangan dan Ijok dimana beberapa orang petugas PKR telah cedera dan dimasukkan ke dalam hospital.
Beliau secara berseloroh menyatakan harga minyak akan turun apabila ada pilihanraya kecil, oleh itu dia berharap agar lebih banyak pilihanraya kecil akan diadakan.
YB Fong DAP, ahli parlimen Batu Gajah menyarankan agar pengundi keluar awal-awal untuk mengundi.
Penceramah berikutnya adalah Saudara Husam Musa. Dia mulakan ceramahnya dengan sejarah pada 26/8/1883 di mana gunung berapi Krakatoa telah meletup dan menyebabkan tsunami yang dasyat, kini pada 26/8/2008, satu tsunami politik akan berlaku di Malaysia. Kerajaan BN amat takut jika Anwar berjaya jadi PM oleh itu Anwar diserang bertalu-talu oleh pihak media yang dikuasai oleh BN. Oleh itu beliau menyarakan agar kita memboikot TV dan suratkhabar kerana media tengah gila sekarang ini.
Penceramah yang berikutnya adalah.
YB Zaharin Hashim (PKR), Bayan Baru, Pulau Pinang
Mustafa Kamil Ayop, naib presiden PKR
YB Tien Chua, ahli parlimen Batu.
Mengikut jadual Dato' Seri Anwar sepatutmya hadir tetapi tidak. Mungkin ramai yang kecewa termasuk beberapa orang wartawan, termasuk seorang dari Holland.
Najib Razak : who may be born Muslims, are practicing Hindus.
The Malaysia Today news portal, edited by Raja Petra Kamaruddin, who has vowed to deny Najib a chance to be Prime Minister, put up the sworn statement by Thagarajoo Thangavelu who claimed to be a driver for businessman Datuk Kenneth Eswaran and formerly for politician Datuk K.S. Nallakaruppan in a posting titled "Najib: Muslim by birth, Hindu by practice".
The Malaysian public has been inundated with statutory declarations with this being the third such statutory declaration in the last couple of months, starting with private investigator P. Balasubramaniam's two sworn statements about Najib's links with murdered Mongolian model Altantuya Shaariibuu and Pusrawi's Dr Mohamad Osman's statement relating to his medical examination of Mohd Saiful Bukhari Azlan who has accused Datuk Seri Anwar Ibrahim of sodomy.
"Thagarajoo, Nallakaruppan's one-time driver, swears he brought Mr Ji to Najib's house every month to perform Hindu prayers and rituals. And it appears it is still going on until today. Does that, therefore, render Najib's oath, performed the so-called 'proper' Islamic way, null and void?" was the one line in the posting apart from a news article that Najib had sworn on the Quran that he did not know Altantuya.
Thagarajoo a/l Thangavellu Statutory Declaration Page - 1
Thagarajoo a/l Thangavellu Statutory Declaration Page - 2
In the statutory declaration dated Aug 22 and made in Kuala Lumpur, Thagarajoo claimed Eswaran was a close friend of Najib and had brought a Hindu priest from Kerala named Mr Ji to perform rituals regularly at the deputy prime minister's private residence in Jalan Duta and also at the official residence in Putrajaya.
He also claimed that the priest had performed similar rituals before the Ijok by-election to ensure Barisan Nasional's victory and also to prevent prime minister Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi from marrying Datin Seri Jeanne Abdullah.
Thagarajoo claimed he feared the priest might be asked to conduct similar rituals in the Permatang Pauh by-election.
Officials in Najib's entourage have declined comment on the posting. Najib is leading the Barisan Nasional campaign in the Permatang Pauh by-election which is on Aug 26.
Sumber: The Malaysian Insider
__________________________________________________________
Deputy Prime Minister Datuk Seri Najib Tun Razak on Friday night swore in Masjid Jamek Guar Perahu near here (Permatamg Pauh) that he did not know or had any connection with Mongolian woman Altantuya Shaarribuu who was murdered in 2006 in Puncak Alam, Selangor. Najib said he was making the swearing although it was not an official swearing made on the Quran.
"Wallahi, Wabillahi, Watallahi (With Allah as my witness) I swear I do not know or have any connection with the Mongolian woman. I do not know if others want to swear or not but I know I did no wrong. This is between me and God," he said. (Bernama, 23 August 2008)
That same day, Thagarajoo a/l Thangavellu also swore, through a Statutory Declaration, that Najib and his wife, who may be born Muslims, are practicing Hindus. Would, therefore, Najib’s oath, performed the so-called ‘proper’ Islamic way, be valid after all?
Sumber : Malaysia Today.
Good reasons for not voting Arif Shah!
International Distance Learning Centre: 2nd Floor, 145-157, St. John Street, London EC1V, 4PY, UK. Tel:0845-8790040
This clearly proves that it is a Bogus University.
Edision University of Technology is accredited by WORLD ASSOCIATION OF UNIVERSITIES AND COLLEGES (WAUC). The WAUC is global accreditation association founded to establish and promote global standards in higher education among colleges and universities worldwide."
http://en.wikipedia.org/wiki/Maxine_Asher
You can also find some "ripoff report" articles if you Google her name or WAUC. With just US$1,699 anyone can register a business entity in British Virgin Island under the name of university.Please visit www.britishvirginislands-ibc-registration.com/BVI-Fee-Schedule.html.
This Scribe hopes that whoever reads this will print and pass this blog posting around. This Scribe gives consent to fellow Bloggers to reproduce this Blog Posting in their own Blogs. If possible, share this by word of mouth with those who have no access to the Internet. Let's expose Arif Shah for what he really is!
Hairan Khairy Jamaluddin
Saya amat tertarik untuk membincangkan kenyataan Khairy Jamaluddin dalam www.utusan.com.my yang mengatakan Saiful itu “budak bancuh kopi” dan menjadi satu kehairanan untuk beliau kenapa boleh di bawa luar negeri? Apa sebenar yang mahu dihairankan oleh Khairy Jamaluddin? Adakah Khairy tidak hairan mengenai kenyataan Saiful yang di liwat tanpa kerelaan dan tuduhan di mahkamah bahawa Saiful dan Anwar melakukan secara suka rela? Sebenarnya sebelum kes ini terus di sensasi oleh kerajaan dan UMNO khususnya, saya terperangkap untuk mempercayai bahawa tuduhan kali kedua ini pasti betul kerana tak mungkin UMNO terlampau bodoh untuk membuat ulang tayang kes tuduhan pertama yang telah banyak menjejaskan UMNO. Tapi setelah Pak Menteri dan Polis mengemukakan komen mereka, setelah PUSRAWI mengeluarkan kenyataan mereka dan kenyataan berat sebelah polis, pemimpin UMNO dan media maka keraguan mengenai kes liwat ke-2 ini timbul. Apa tah lagi dengan sumpah Saiful yang mengatakan beliau di liwat tanpa kerelaan sedangkan tuduhan di mahkamah mereka melakukan dengan rela? Habis repot polis Saiful kata apa – buat seks luar tabii suka sama suka atau beliau di liwat tanpa kerelaan? Kenapa anak didik Oxford itu tidak hairan dan peka kepada perkara yang jauh lebih berat dari “budak pembancuh kopi”. Kenapa tidak dipersoalkan keraguan yang lebih besar – peranan polis, Jabatan Peguam Negara yang membuat tuduhan berbeza dari makluman pengadu. Ini melibatkan perkara besar untuk di hairankan. UMNO kena jawab perkara – perkara seperti itu untuk membersihkan UMNO dari terus dikatakan sebagai orang yang terlibat dalam konspirasi itu. Ini baru satu persoalan yang meragukan – belum lagi akuan sumpah doktor yang memeriksa dan kenapa atas laporan itu tidak di timbulkan keraguan sama ada benar atau tidak Saiful kena liwat. Kita belum lagi mempersoalkan kenapa Saiful jumpa TPM Najib untuk mengadu hal dan kenapa Najib menipu dalam pertemuan dengan Saiful. Kepada UMNO yang selama ini saya memangkah mereka untuk pilihan raya – tolong ambil pendekatan yang realistik, ikhlas dan lebih bertamadun untuk saya memangkah UMNO kembali. Setakat ini, dengan Khairy Jamaluddin merasa hairan – saya lebih hairan kenapa orang masih mahu mengangkat bendera UMNO. |
Friday, August 22, 2008
CERITA SEBENAR Bag mengandungi RM 100,000.00 Untuk Perangkap EXCO Perak
“.........semasa Kapten Usaili Alias bersama dengan Osman Mohd Jailu sedang minum di sebuah gerai, mereka ditegur sapa oleh dua orang tidak dikenali.
Lalu dua orang bersebut meninggalkan beg dan beredar dan pegawai BPR tiba-tiba muncul sebaik sahaja mereka memegang beg berkenaan yang ditinggal itu, katanya. ......."
memetik kata – kata Tian Chua semalam
PERMATANG PAUH, 21 Ogos (Hrkh) - Tindakan pihak tertentu yang memerangkap dua Exco Kerajaan Negeri Perak yang didakwa kononya antara suspek rasuah dan seks sebenarnya bermotif merampas kuasa kerajaan negeri Perak sekarang dan memburukan imej Pakatan Rakyat ketika pilihan raya kecil Permatang Pauh.
Tuduhan Badan Pencegah Rasuah terhadap kedua exco ini kononnya terlibat satu projek perumahan di Seri Iskandar, Perak adalah tidak benar, kata Ketua Penerangan KeADILan, Tian Chua dalam satu sidang medianya di Yayasan Aman pagi tadi.
Ujarnya perkara ini berlaku semasa Kapten Usaili Alias bersama dengan Osman Mohd Jailu sedang minum di sebuah gerai, mereka ditegur sapa oleh dua orang tidak dikenali.Lalu dua orang bersebut meninggalkan beg dan beredar dan pegawai BPR tiba-tiba muncul sebaik sahaja mereka memegang beg berkenaan yang ditinggal itu, katanya. Beg tersebut dikatakan mengandungi RM100,000, dakwanya.
Setakad ini, BPR telah menahan Exco, Jamaludin Mohd Radzi dan Osman Mohd Jailu, seorang Ahli Majlis Daerah Perak Tengah, seorang Juruteknik Perbadanan Kemajuan Negeri Perak (PKNP), dan seorang peniaga.
"Inilah sebenarnya kita minta BPR dilapor terus dibawah Parlimen" jelas Tian Chua.
Dalam sidang media itu juga tuduhan tawaran seks ke atas dua exco juga dinafikan, bahawa dakwaan tersebut adalah bukan tuduhan sebenar bertujuan untuk memburukkan imej sementara sumber yang diterima adalah tidak sahih.
Sementara itu semalam, Menteri Besar Perak, Dato' Seri Ir Mohd Nizar Jamaluddin turut menyatakan bahawa tidakan tersebut adalah konspirasi politik untuk merampas kuasa kerajaan Perak pada 31 Ogos.
Menteri Besar turut yakin bahawa kedua-dua exco berkenaan tidak terlibat kerana projek bernilai RM180juta yang dimaksudkan tidak pernah wujud.
Dua exco berkenaan juga tidak bertanggungjawab dalam protfolio yang berkaitan.
Sementara Timbalan Presiden Keadilan, Dr Syed Husin Ali menjelaskan bahawa tangkapan itu berbaur politik di saat-saat pilihan raya kecil yang sedang berlangsung di Permatang Pauh.
Ujarnya, BPR tidak konsisten dalam menangani kes-kes rasuah dan penyelewengan justeru Syed Husin meminta BPR tegas dan profesional dalam menangani kes rasuah yang melibatkan pemimpin Barisan Nasional. _